Friday, January 18, 2013

ZaynShortStory//{I Love You, Guys!}

Posted by Unknown at 1:07:00 AM 0 comments
Title: #ZSS {I Love You, Guys!}

Genre: Angst(maybe), Friendship

Author:

Cast: -Zayn Malik and other boys of One direction


|Welcome to my Imagination|
Hope you like this guys ;)

~^ZSS^~

Zayn p.o.v~


Lorong gelap bersuhu amat sangat dingin, ku telusuri bagaikan seoarang tunanetra yang tak tau arah jalan, kuraba sisi dinding lorong tersebut yang merupakan bongkahan bebatuan yang dilumuri sedikit lumut basah, bergema di lorong itu dengus sesenggukanku, menahan dinginnya yang sudah berhasil menusuk tubuh hingga ketulangku.

Secercah cahaya mungil kutemukan di kejauhan dari tempatku berpijak, sedikit berlari ku hampiri cahaya itu, hingga bentuknya membesar tak lagi mungil, sungguh bahagia rasanya mendapatkan cahaya itu, hampir mendekati cahaya itu yang ternyata kebenaran dari dugaanku, sebuah lubang besar untukku keluar dari lorong mengerikan itu, akhirnya... ya akhirnya.

“zayn? Zayn... too..long”. Tertembus sesosok bayangan dari cahaya terang lubang itu, siluet yang amat ku kenal, tergopoh gopoh ia mulai mendekat.

“harry?... HARRY AWAS!!”. Bodoh aku terlambat untuk meraihnya, orang itu... iya telah berhasil menebas tangan kirinya hingga putus, dan sekarang ia menghampiriku, oh tidaak, ia mulai mendekatiku, ia mencoba membunuhku sekarang, tidak, hanya aku yang tersisa sekarang, Liam, Niall, Louis, dan Harry sudah dihabisinya, ia.. wanita berjubah hitam itu... wanita sinting itu... directionator itu... ahh.. “TIDAAAAKK!!”.

“ZAYN!!”.


Zayn p.o.v End~


Author p.o.v~


“HARRY AWAS!! tidak.. TIDAAAAKK!!”.

“ZAYN!! zayn sadarlah!”. Niall mengoyak oyakkan tubuh zayn yang gelisah dan berkeringat itu.

“Zayn.. Bangun! Ada apa denganmu? Kau mimpi buruk lagi?”. Ucap liam membantu menyadarkan zayn dari bunga tidurnya.

Mata zaynpun terbuka, wajahnya pucat pasi, hembusan nafas lega ia keluarkan dari lubang hidungnya, di lihatnya wajah ke tiga sahabat dihadapannya satu per satu yang menatap zayn cemas, karena kejadian akhir-akhir ini membuat zayn lebih sering mendapatkan mimpi buruk ketimbang mimpi indahnya.

Louis menyusul masuk membawa segelas air putih, “minumlah ini, sudah kubilang, tak usah kau fikirkan teror konyol itu, kau lihat kami? Kami tak apa-apa sampai saat ini”. Ucap lou di susul anggukan ke tiga lelaki tampan lainnya.

Dua tegukan zayn nikmati air putih itu, “aku sudah mencobanya, tapi mimpi itu yang membuatku selalu memikirkan teror itu... teror dari directionator itu..”. Keempat member 1D itu saling menatap atas ucapan zayn sekarang.


|Flashback On|

*Harry's House*

'knock.. knock!'.

“no zayn, biar aku saja yang membukanya”. Harry meletakkan gadgetnya dan beranjak ke daun pintu, zayn tersenyum mengangguk.

Louis, liam, niall dan zayn memang sedang menginap dirumah si curly boy itu sejak malam pergantian tahun ini yang mereka rayakan bersama-sama, tak hanya itu mereka juga menggunakan rumah harry sebagai tempat latihan untuk persiapan konser mereka minggu depan.

“Hooaam.. mana yang lain?”. Louis keluar dari kamar, masih dengan selimut tebal yang menutupi seluruh bagian tubuhnya, mengucek matanya kemudian duduk di sofa bersama zayn.

Bersandar disofa, zayn menjawab, “Liam mandi, niall diruang makan, dan harry sedang mem...”.

“AAHH!! AAW! TOLONG AKU! AHH!!”. Teriakan harry yang tiba-tiba memotong ucapan zayn, secepat kilat louis dan zayn menghampiri asal suara itu, tak mereka sangka apa yang telah dilihatnya sekarang, louis berlari kedalam mengambil selimutnya tadi yang ia tinggalkan setelah mendengar teriakan harry, dan zayn terpaku masih tak percaya apa yang telah ia lihat saat ini.

Louis kembali dan langsung membuntalkan selimutnya ke tangan harry yang sudah berlumuran darah, “apa-apaan kau ini?”. Omel louis pada harry.

“aku tak melakukan hal ini sendiri, bodoh!”. Jawab harry dengan wajah ketakutan hampir menangis.

“so?”.

“seseorang berjubah hitam berambut panjang lewat begitu saja dan menggoreskan pisau itu ketanganku”. Jelas harry ketakutan sambil mengatur nafasnya karena shock.

“WHAT? It's crazy!”. Ucap zayn tak mempercayainya.

“Oh my god! Apa yang terjadi padamu harr!”. Niall datang menyusul dan melihat betis tangan kiri harry yang ditutupi selimut tebal sudah tertembus darah segar.

“ah.. sial darahmu terus keluar! Aku harus bawa kau kerumah sakit sekarang juga!”. Lanjut louis, ia meminta niall untuk membantu harry memegang selimut yang masih menempel di tangannya itu dan ia kedalam untuk mengambil kunci mobil harry.

“kami ikut!”. Pinta zayn.

“no, kalian tetap disini, aku ingin merahasiakan kejadian ini, aku tak mau directioner khawatir akan hal ini, dan jika mom ku datang, jangan katakan apapun padanya, bersikaplah seperti biasa, seolah tak terjadi apa-apa”. Potong harry meminta, zayn dan niall mengerti dan mereka mengiyakannya, louis pun segera membawa harry masuk kedalam mobil.

“aku harap ini hanya lelucon”. Kata niall dengan wajah kecemasannya.

“ya”. Jawab zayn datar melihat mobil harry melaju keluar pekarangan rumahnya.

Berniat untuk kembali masuk kedalam rumah, namun dicegah niall karena ia melihat sesuatu yang aneh di bawah kaki mereka, di bawah pintu itu terdapat sepucuk amplop yang terkena tetesan darah harry tadi, zayn mengambilnya dan membuka isi amplop itu yang berupa selembar kertas yang tergores tulisan aneh bertinta darah.

“apa itu?”. Tanya niall seakan meminta zayn membacakan isi surat itu untuknya.

“apa yang terjadi?”. Tak berselang lama liam menyusul zayn dan niall masih dengan handuk yang menutupi bawah perut hingga lututnya.

“assshht”. Zayn sedang serius membaca isi surat itu yang menurutnya amat sangat konyol.

Isi surat itu.... 'konser itu akan menjadi konser terakhir kalian, aku akan membunuh kalian satu per satu, haha.. aku mencintai kalian'.

“apa ini? Apa maksudnya? Ada yang bisa menjelaskannya padaku? Zayn, niall kenapa kalian diam saja? Mana lou dan harry? Dan darah apa yang ada di lantai ini? Ada apa? Cepat katakan padaku ada apaaa??”. Tanya liam panjang lebar agak bingung dengan surat ditangan zayn itu dan kedua sahabatnya itu yang saling menatap.

~^ZSS^~

Selang beberapa hari kemudian, sesuatu terjadi lagi.......

Sore hari setelah One Direction mengisi acara sebagai bintang tamu disebuah acara televisi, mereka beristirahat sebentar di dorm manajemen syco, tiba-tiba sebuah paket datang yang diperuntukkan kepada liam, mungkin meraka semua berfikir itu hanya paket biasa dari fans, dan liam juga sangat menyukai apapun yang diberikan fansnya, tapi kali ini mungkin liam harus menarik ucapannya tersebut.

“WHAT THE HELL!! AHH!”. Teriak liam setelah melempar paket yang berupa box itu, seisi ruangan yang hanya dipenuhi member 1D tersebut kini berhenti beraktifitas dari kesibukannya masing-masing, mereka segera mengerubungi liam untuk melihat apa yang terjadi.

“apa lagi ini? Apa ini dari orang yang sama yang mengirim surat itu? Yang menggores tanganku?”. Duga harry setelah melihat sebuah sendok yang tinggal setengah badan dan di lumuri bercak darah.

“lihat ada surat dibawah sendok itu”. Ucap niall lalu mengambil dan membaca surat itu.

“Seperti inilah akan kubunuh kau liam hihihih”. Baca louis.

Zayn menyunggingkan bibirnya, “hehh.. surat konyol! Ini pasti hanya lelucon aku tau, ini pasti kejailan kalian kan?”. Tebak zayn menuduh.

“apa maksudmu? Tanganku tergores dan mendapat tiga jahitan kau bilang ini kejahilan kami?”. Ucap harry tak senang, zayn memalingkan wajahnya dan mengurut keningnya.

“shshsst.. tenanglah harry, zayn dengar, aku juga berharap ini hanya lelucon, tapiii... orang itu sudah memulai dengan berani menggores tangan harry ini sungguh perbuatan kriminal! Kita harus melaporkannya!”. Niall mencoba keluar dari ruangan, tapi louis menahannya.

“tunggu niall, mungkin zayn benar, ini hanya sebuah lelucon, lelucon dari seseorang agar kita memperhatikannya, jadi tak perlu kita gembar gemborkan, aku takut directioner khawatir pada kita, okay?”. Ucap louis.

Sekarang mereka kembali dalam kesibukannya masing-masing, tapi tanpa ada suara satu pun, mereka terhanyut dalam pikiran yang sama, yaitu Teror konyol itu.

~^ZSS^~

Dua hari berikutnya, dirumahnya, zayn tak seperti biasanya yang selalu ceria, itu membuat momnya khawatir dan bertanya padanya, “zayn, terjadi sesuatu? Kulihat kau termenung sedari tadi, dan akhir-akhir ini kau suka mengigau saat tidur, apa yang kau fikirkan?”. Tanya mom trisha.

Zayn sadar dari lamunannya lalu merangkul mom trisha yang sudah disebelahnya, “ah, benarkah? Tidak apa-apa mom, hanya terjadi sedikit masalah akhir-akhir ini, tapi pasti akan teratasi dengan cepat, kau tak perlu mengkhawatirkan ku”. Ucap zayn tersenyum meyakinkan.

“jangan terlalu difikirkan hingga nanti akan membuatmu sakit, okay?”.

“okay”. Akhir zayn dan memeluk momnya.

'drrt..drtt..'. Hp zayn bergetar tanda panggilan masuk, “aku angkat ini sebentar” . Ucap zayn pada momnya.

“hallo?”.

“Zaynzayn! Please come here, my home.. please..”. Suara niall diseberang terdengar lirih ketakutan.

“ada apa denganmu?”.

“PLEASE NOOW!!”.

“okay”.

~^ZSS^~

Zayn keluar dari mobilnya, dan belum sampai di depan rumah niall sudah nampak ketiga sahabatnya berdiri juga duduk di luar pintu melihat apa yang zayn lihat dari kejauhan sekarang, “apa ini?”. Tanya zayn pada liam, harry dan louis.

“apa lagi? Orang yang sama yang telah menggores tanganku dan memberikan liam setengah sendok aneh itu”. Jawab harry yang berjalan mundar mandir gelisah.

“sudahlah harr, kenapa kau jadi setegang ini? It's just...”.

“lelucon? Kau bilang ini hanya lelucon lagi?”. Harry memotong ucapan louis dan memukul sebuah boneka yang menggantung di pintu, tepatnya boneka badut setinggi setengah meter dengan rambut blonde, mata yang tercongkel sebelah dengan bercak darah, dan robekan di bagian perut hingga kapas didalamnya terlihat, kapas yang berwarna bak darah segar.

“dimana niall?”. Tanya zayn.

“dia masih didalam tak mau keluar sampai ini disingkirkan, kau tau dia takut badut bukan?”. Jawab liam mencabut boneka badut itu yang begantung di daun pintu.

Kini zayn mulai merasa ini sungguh sebuah ancaman, zayn takut orang itu tak main-main dengan ini, bagaimana jika surat pertama itu benar ia lakukan? Bagaiman dengan ketiga sahabatnya yang sudah mendapatkan teror satu persatu ini? Zayn nampak cemas karna mereka yang sudah mendapatkan teror ini nampak tertekan.

“Sebaiknya kita menginap dirumah niall hari ini, kita tenangkan niall”. Saran zayn.

“ide bagus zayn, lagi pula lusa konser kita, kita butuh latihan lagi”. Sambung louis mengiyakan.


|Flashback Off|


Author p.o.v End~


Zayn p.o.v~

“ZAYN!! zayn sadarlah!”. Suara niall menarikku dari alam bawah sadarku.

“Zayn.. Bangun! Ada apa denganmu? Kau mimpi buruk lagi?”. Dilanjut suara liam yang berhasil membangunkanku dari mimpi buruk, kuusap seluruh bagian wajahku yang berkeringat, ku hembuskan nafas lega saat ku lihat wajah ke tiga sahabatku, karena kejadian akhir-akhir ini membuatku lebih sering mendapatkan mimpi buruk ketimbang mimpi indah.

Louis menyusul masuk membawa segelas air putih, “minumlah ini, sudah kubilang, tak usah kau fikirkan teror konyol itu, kau lihat kami? Kami tak apa-apa sampai saat ini”. Ucap lou.

Ku genggam gelas itu dan kuteguk air putih itu, “aku sudah mencobanya, tapi mimpi itu yang membuatku selalu memikirkan teror itu... teror dari directionator itu..”. Tuduhku.

“dengar zayn, kita hanya memiliki directioner, tak ada istilah directionator, anti one direction atau sebagainya, ingat, kita hanya punya directioner yang mencintai kita”. Ralat liam.

“ya, liam benar, dan directioner ada bukan untuk menjaga kita dari ancaman atau bahaya apapun yang menimpa kita, tapi kitalah yang harus menjaga mereka dari hal itu semua, dan aku juga tak setuju ada istilah directionator, directioner ya directioner! Tak ada yang lain lagi, okay?”. Sambung louis kepada kami.

Merasa perkataanku salah aku meminta maaf pada mereka, “yea, sorry, you right guys”. Mungkin perasaan takut dari mimpiku dan juga teror konyol itu yang membuatku berfikir negative.

“okay, sekarang kita lupakan teror konyol itu, kau juga harr, anggap goresan itu hanya kecelakaan, kita harus fokus pada konser itu, okay?”. Lanjut lou, dan harry mengangguk pasrah.

“zayn bersihkan tubuhmu sekarang, ikut aku mengambil beberapa berkas track list untuk konser kita besok yang tertinggal di studio”. Ucap lou menarik tubuhku agar bangkit dari ranjang.

“okay..okay..”. Jawabku sambil mengulat.

~^ZSS^~

Selesai mandi ku ambil kunci mobilku, “ kau makan dulu zayn, kau belum sarapan, biar aku yang menyiapkan mobilnya”. Cegah lou dan mengambil kunci itu dari tanganku dengan cepat, lagi pula aku memang sangat lapar sekarang, dan kuhampiri meja makan yang sudah ada liam juga niall menikmati sarapannya, dari belakang harry memberiku sepiring roti lapis untukku makan, “aku yang membuatnya”. ucap harry mengedipkan sebelah matanya, disambung tawa tanpa suaraku mengisyaratkan bahwa memang dialah yang diandalkan untuk membuat sarapan jika kami hanya tinggal berlima dirumah.

“zaaaaayn!... sudahkah kau selesaikan sarapanmu? Ayo jalan!”. Teriak louis dari luar saat aku melahap bagian terakhir roti lapisku, lalu aku berlari keluar rumah niall.

“biar aku yang membawa mobilnya”. Ucap lou yang dengan cepat sudah memasuki mobilku dan diam adalah jawaban 'ya' ku.

Biasa, dalam perjalanan didalam mobil jika lou bosan ia akan menyetel musik, dan kami juga bersenda gurau, bercanda, tanpa ingat masalah yang kami hadapi belakangan ini, sungguh hebat memang jika kami melupakan masalah itu sehari saja, tapi si peneror itu seolah tau kami berhenti memikirkan hal itu, tanpa kami duga sesuatu terjadi lagi, sesuatu yang mungkin dapat mengancam nyawaku juga louis saat ini juga...

“zayn.... remnya..”. Kulihat kaki lou menginjak pedal rem mobilku berkali-kali.

Tubuhku lemas seketika, mataku seperti ingin terpejam saat ini juga, kepalaku sudah mulai pusing entah kenapa, kepalaku sudah ku gelengkan berkali-kali, tawa tadi yang kukeluarkan bersama lou akan berubah menjadi teriakan sepertinya, “o my god... apa ini... orang itu?”. Tuduhku lagi.

“zayn.. kita harus menabrakkan mobil ini ke pohon disana, aku tak mau ada korban lain atau kita menabrak pejalan kaki”. Louis tak punya pilihan lagi, akupun juga begitu, entah kepalaku pusing lebih dulu sebelum louis ingin menabrakkan mobilku ini pada pohon itu.

Tapi aku tak perduli akan mobilku, melainkan louis, ia akan menabrak pohon yang berada disisi kiri yang artinya lou akan lebih beresiko terluka dibanding aku, “what? Tapi kaulah resiko terbesarnya lou!”.

“sudah tak ada waktu zayn”.

“AAA..hh..”. Tak tau bagaimana tabrakan itu, aku terpejam lebih dulu dan lemas, tak tau lagi apa yang terjadi, tak tau bagaimana kondisi lou sekarang, apa dia luka? Atau.... tidak, JANGAN!


~skip~


Lorong gelap, aku dilorong gelap ini lagi, kenapa disini lagi? Tapi aku sedang tidak berdiri, aku duduk, duduk disebuah bangku mobil? Mobilku? Kulihat kesamping kiriku, LOUIS! Kepalanya menmpel pada setiran itu, pelipisnya robek dan mengeluarkan banyak darah, oh tidak apa yang harus kulakukan? Meminta pertolongan? Tapi.. dimana aku? Sangat gelap disini, aku mencoba untuk menyalakan lampu sen depan, dan betapa terkejutnya aku, jantungku berdetak seribu kali cepat bahkan, sesosok bayangan berjubah hitam menutupi wajahnya dan rambut menjuntai keluar menutupi lehernya sudah berada tepat didepan mobilku.

Ia melengser kekiri, ke arah louis, oh tidak, aku harus menyadarkan lou cepat-cepat, tapi itu sangat berat, tangan ku seperti terpaku, orang itu berhasil membuka pintu sebelah kiri, dan ia menarik tubuh louis yang tak berdaya keluar, dengan sepenuh tenagaku ku lawan rasa kaku ditanganku, dan aku berhasil menahan tangan kanan louis, kami saling tarik menarik tubuh lou, aku tak tahan dengan semua ini sebenarnya melihat lou yang tak berdaya ku tarik dan ku koyakkan tubuhnya, tapi aku mohon sadarlah lou sadarlah.. sadarlah.. “AAAAHHH.....”.

~^ZSS^~

“AAAAHHH.....”.

“zayn, ZAYN! Kau sadar? Kau sudah sadar? Syukurlah”. Aku membuka mataku, lagi-lagi hanya mimpi, dan louis, kecelakaan itu, ku harap itu juga bagian dari mimpi burukku.

“apa yang terjadi?”. Tanyaku, Aku meremas kepalaku kuat-kuat.

“zayn, sekarang kau di backstage, beberapa menit lagi konser kita dimulai”. Jawab harry berdeku lutut disamping sofa yang telah kutiduri entah sejak kapan.

“apa? Tapi.. berarti..”.

“ya, kemarin kau dan lou kecelakaan, dan kau pingsan hingga saat ini, tadinya pihak management kita berniat untuk membatalkan konser ini karna kondisi kalian, tapi aku liam dan harry sepakat tidak akan mengecewakan directioners ini, jadi kami lanjutkan konser ini”. Jawab niall

“lalu bagaiman dengan louis? Dia baik-baik saja bukan?”. Tanyaku lagi amat sangat khawatir.

“louis dirawat, dia juga belum sadar, karna dia mendapat luka parah”. Ungkap harry lemas.

“apa?”. Sangat menyesal rasanya aku tak menghalanginya untuk menyetir saat itu, jika tidak, mungkin ia akan baik-baik saja saat ini sepertiku sekarang.

“ya, dan kami membawamu kesini karna kami fikir kau hanya pingsan dan akan cepat sadar hingga kita bisa melanjutkan konser itu bersama, tapi jika keadaanmu masih belum stabil, sebaiknya kau istirahat disini zayn”. Sambung harry

“bagaimana dengan surat pertama teror itu?”. Ingatku, tak ingin sebenarnya mengingatkan hal itu pada mereka, tapi, bagaimana jika itu benar terjadi, bagaimana jika kami akan terbunuh satu persatu oleh si peneror konyol itu, mungkinkah kami harus membuat strategi untuk melawannya.

“dengar zayn, kita akan tetap menghibur mereka directoner yang ada diluar sana, bahkan sampai mati pun, aku rela bersama mereka, bukankah kedengarannya menjadi menarik? Biarpun kita akan mati setelah konser ini, itu akan lebih baik, karena kita mati setelah menghibur mereka, bernyanyi bersama mereka, dan membuat mereka bahagia”. Ucap liam bijak, membuatku tertegun pada ucapannya, entah mengapa ia bisa sepasrah ini.

“ayo guys! Sudah saatnya”. Sahut niall, dan liam juga harry menyusul untuk keluar panggung itu.

“tunggu! Kalian member one direction bukan?”. Tahanku.

Kulihat mereka saling menatap satu sama lain aneh, bahkan niall mengerutkan alisnya tanda tak mengerti maksud ucapnku, “lalu bagaimana denganku?”. Sambungku dan melempar senyuman pada mereka, dengan cepat mereka membalas senyumku, “ookay bradfordbadboi..”. Ucap harry meraih tanganku.

“zayn, tunggu!”. Seorang stuf menahan langkahku, juga liam harry dan niall.

“ada surat untukmu, seseorang berjubah hitam begitu saja memberikan ini padaku”. Sontak mata kami berempat bertemu, stuf itu memberikan ku amplop kecil dan pergi.

Kubuka surat itu perlahan yang sudah kutebak ini surat ancaman, ancaman untukku...

'KNIFE'. Isi surat itu, dengan tinta darah sudah pasti.

“knife? Apa maksudanya?”. Sahut harry.

“i don't know, sudah lupakan, ayo guys”. Ucapku masa bodoh, dan kuremas surat itu sebelum aku membuang nya.

~^ZSS^~

*On Stage*

'........ Tell me i'm a screwed up mess~ that i never listen, listen~

Tell me you don't want my kiss~ that you need your distance, distance~

Tell me anything but don't you say he's what you're missing, baby~

If he's the reason that you're leaving me tonight~

Spare me what you think and~ Tell me a lie~

Tell me alie~

Tell me alie~

Tell me alie~

Tell me alie~~'

Sudah beberapa lagu kami lantunkan, tanpa kehadiran louis, miris bukan? walaupun sesekali mereka meneriakkan nama lou, directioner terlihat have fun, hingga mampu membuatku melupakan surat tadi, liam mengambil alih suara sekarang, “okay, now, kami akan mengajak satu dari kalian untuk bernyanyi bersama kami, disini, di panggung ini!”

“AAAAAA....”. Teriak para directioners kami.

“setangkai bunga ini akan ku lempar, dan kalian yang mendapatkannyalah yang beruntung dapat bergabung bersama kami disini, daaan.. kalian serahkan bunga ini pada salah satu dari kami, ready?”. Jelas liam pada mereka.

“YEAAAH”.

Dan liam mulai menghitung, “okay, one.. two..”.

“zayn, bisa kau pegang mic ku sebentar? Tali sepatuku lepas”. Niall mencolekku dari belakang untuk meminta bantuanku, “okay”.

“THREE!”.

“selesai, thanks zayn”. Dan kuserahkan kembali micnya, “okay”.

“ohh.. no..”. Niall sangat melamban mengambil mic itu dari tanganku, karena tatapannya terpaku oleh sesuatu, akupun ikut terseret oleh arah tatapannya, sial!

“kuharap itu bukan dia”. Ucap liam memalingkan wajahnya padaku.

Entah tubuhku saja atau mereka juga yang gemetaran sekarang, sesosok manusia berjubah hitam dengan tudung menutupi kepala hingga setengah wajahnya perlahan-lahan menaiki panggung untuk menghampiri kami, orang itu, apa ia yang selama ini meneror kami? Apa ia yang telah mengirim kata 'knife' dalam surat tadi untukku, sudah pasti 'ya', tangan kirinya yang tertutup lengan jubah itu menjuntai keluar setangkai bunga yang liam lemparkan tadi, dan tangan kanannya... tak terlihat, aku tak bisa melihatnya.

Ayolah zayn, sadarlah, kali ini pasti kau mimpi buruk lagi! Orang itu menghapiri kami, tepatnya iya mulai mendekatiku, semakin dekat aku bisa melihat kilau yang keluar dari tangan kanannya, oh tidaak itu... itu.. that's a KNIFE!

Orang itu sudah berdiri tegak tiga puluh senti dari hadapanku, liam hanya diam berdiri disampingku, setelah ia bicara panjang lebar tadi, ia tak mengeluarkan sepatah katapun lagi, begitupun dengan ku, niall dan harry, hanya teriakan para directioners yang terdengar karena berfikir orang yang ada dihadapanku saat ini adalah lucky directioners.

Tangan kiri orang itu terangkat perlahan, sesaat aku sedikit terkejut, bagaimana tidak, aku melihat pisau itu di tangan kanannya, yatuhaan matilah aku sekarang.

Kuambil tangkai bunga itu, dengan cepat orang itu mengeluarkan pisau dari tangan kanannya, aku sempat terlonjak namun tetap di tempatku berpijak, kudengar teriakan directioners yang semakin mengencang setelah mereka melihat pissau itu keluar bebas menghirup udara.

“siapa kau?”. Kuberanikan diri menanyakan hal itu, walaupun setengah mati aku menahan rasa ketakutan itu saat ini.

Kemudian keluarlah suara si manusia berjubah itu, yang kufikir ia perempuan tapi suaranya yang sedikit berat membuatku yakin bahwa ia seorang laki-laki, tapi sepertinya amat sangat ku kenali suara itu, “sudah saatnya kau potong kue di belakangmu itu...”. Mataku membulat sempurna sekarang, orang itu membuka tudungnya dan membuatku yakin dialah pemilik suara ini,“...aku sudah lapar”.

“LOUIS?”. Ucapku tak menyangka sama sekali, dan ia tersenyum tak berdosa padaku, dan aku baru sadar karena sedari tadi aku terpaku pada sosok berjubah tadi sampai-sampai aku tak menyadari ternyata liam masih menggenggam setangkai bunga yang sama dengan yang ku genggam saat ini, juga niall dan harry tak ada di sampingku lagi, mereka dibelakang menderek meja yang diatasnya terdapa kue tart bertingkat, juga directioners yang sudah memamerkan ucapan 'Happy Birthday' dengan poster, dan segala macamnya untukku.

“Kalian fikir ini lucu? Ini sama sekali tidak lucu!”. Ucapku lirih, membuang setangkai bunga tadi sebelum akhirnya meninggalkan panggung itu juga mereka berempat dan kembali ke backstage.

Aku marah? Ya, pasti. Aku tak menyangka mereka adalah dalang dari semua ini, melakukan hal sekonyol ini hanya untuk memberiku surprise ulang tahunku, ini sungguh berlebihan! Mereka hampir membuatku jantungan!.

Aku duduk disofa menutup mata dengan tanganku, “zayn.. dengar, maafkan kami, kami tau kami berlebihan, tapi sungguh kami tak bermaksut membuatmu takut”. Ucap niall menyusulku, juga liam harry dan louis dibelakangnya.

“kau fikir aku takut? Ya aku takut! Aku takut terjadi sesuatu pada kalian! Tapi.. kalian.. ahh..”. Ucapku yang kecewa karena ternyata teror itu benar buatan mereka semua, teror yang menakutiku sampai terbawa kedalam mimpiku itu perbuatan mereka.

“okay zayn, kami mengaku kami berlebihan, kami kekanak-kanakan, kami terlalu konyol, tapi kami melakukan ini hanya untuk memberikan sesuatu yang tak akan pernah kau lupakan dari kami diulang tahunmu ini, hanya kami tau kami melakukannya dengan cara yang salah”. Ucap liam duduk disampingku menpuk pundakku, dan aku tetap dengan wajah ketidak sukaanku pada perbuatan mereka yang berlebihan.

“ya, dan akulah yang pantas mendapatkan tumpahan amarahmu, karena aku otak dari semua ini, maafkan aku zayn”. Sambung louis mengakui.

“tidak, aku juga”. Ucap harry

“aku juga”. Niall.

“ aku juga zayn”. Juga liam.

Aku membuang muka mendengus kesal, lalu aku bangkit berdiri dan menghampiri louis, “aku sudah menduga, kaulah otak dari semua ini, dan kau!..”. Ucapku yang siap melayangkan tinjuku ke wajahnya.

“dan kau pantas mendapatkan ini..”. Ku layangkan tinjuku kebelakang tubuhnya sehingga posisiku sekarang adalah memeluknya, aku tau mungkin sesaat mereka akan bingung akan sikapku, marah? Mana mungkin aku marah pada mereka, sahabatku sendiri, yang mencoba membuat ulang tahunku ini berkesan, “ terima kasih surprisenya lou, aku banyak mendapatkan pelajaran dari teror yang kalian buat ini, dari pentingnya directioners bagi kita, juga persahabatan kita yang teramat kuat dan begitu berarti dalam hidupku”.

Louis membalas pelukanku, juga harry, niall dan liam yang mendekat dan memeluk kami bersama, pelukan seorang sahabat yang amat berarti dalam hidup kami, “aku tidak marah pada kalian, tidak pernah dan tidak akan pernah, karena kalian sahabatku, terimakasih untuk semua ini, i love you guys!”. Ucapku pada mereka semua, “kami juga sayang padamu zayn..”. Sahut harry.

“okaay.. apa kita sudah bisa menyudahi pelukan yang amat erat ini? Disini pengap guys!”. Oceh louis, membuat kami merenggangkan pelukan kami dan tersenyum juga tertawa bersama.

“dan kita harus ke stage sekarang, directioners menunggu kitaaa.. juga kuenya”. Ucap niall menunjuk-nunjuk arah panggung, “wait!”. Tahanku, “jika ini semua ulah kalian, bagaimana dengan kecelakaan kemarin? Lalu..... louis, dimana mobilku!”. Tanyaku dan melompat ke punggungnya dan mengacak-acak rambutnya.

“ahhaha.. okay..okay.. so.. saat kau kusuruh sarapan, aku mengambil alih kunci mobilmu dengan alasan aku yang mempersiapkannya, tapi kunci itu tersimpan di sakuku sampai saat ini, jadi mobil itu hanya mobil tiruan yang sudah kami siapkan jauh-jauh hari, sedangkan mobilmu sudah aman digarasi rumahmu, aand.. roti lapismu saat itu sudah di campurkan serbuk obat penenang oleh harry......”. Ku alihkan tatapanku pada harry bak harimau yang siap menerka mangsanya.

“... jadi kecelakaan itu tidak sungguh murni kecelakaan, aku hanya menubrukkan pohon itu biasa tak sampai membuatmu dan aku celaka, jadi kau pingsan seolah karena kecelakaan itu, padahal efek obat yang diberikan harry untukmu..”. Lanjut louis

“What?”. Aku tak habis fikir dengan kepandaian lou mengatur semua ini, dia berhasil membuatku tertipu_-

“Ruuunn..!!”. Ucap lou, dan ia berlari ke stage disusul harry.

“kami berhasil membuatmu lupa akan hari ulang tahunmu, zayn”. Ucap liam merangkulku menuju stage.

Sempat berfikir dan ya! Aku lupa dengan ulang tahunku sendiri!, “hmm..hyaa kau benar! Hey, dimana niall?”. Tanyaku, “umm.. mungkin dia sudah menghabiskan sebagian kue tartmu, hahhaa..”. Jawab liam, dan kami berlima kembali kepanggung, menyanyikan lagu ulang tahun bersama untukku, memotong kue tart yang hanya tinggal setengah karena setengah lagi sudah tertelan ke dalam mulut niall.

“harry! Bagaimana dengan tanganmu yang tergores?”. Tanyaku yang masih penasaran dengan ulah mereka, “sebaiknya kau tanyakan liam, karena ia dalangnya, dengar, saat itu ia tidak benar-benar sedang mandi”. Jawab harry membuatku tambah bingung.

“yeah.. aku keluar melewati pintu belakang rumahnya, dan akulah yang mengetuk pintu juga meninggalkan surat teror itu dilantai, aku juga yang membuat goresan palsu itu ditangannya, dan darah palsu yang terus bercucuran, itu ulah lou, di balik selimutnya ia sembunyikan kantong darah palsu itu, jadi saat ia menekan darah palsu itu keluar seolah harry telah mengeluarkan banyak darah.. keren bukan? Hhaha..”. Ungkap liam membuatku menyunggingkan alis juga bibirku secara bersamaan tak percaya.

“jangan kau katakan bahwa jahitan itu juga palsu.. daan.. ini tatto?”. Tebakku, dan harry mengangkat kedua alisnya sambil melahap kue tart.

“its a perfect birthday ever”. Ucapku sendiri tersenyum melihat mereka satu per satu, dan ribuan directioners dihadapanku.

“ZAYN! HAPPY BIRTHDAAAAYY~”. Teriak ke4 sahabatku itu kompak dari belakang dan melayangkan kue tart di tangan mereka ke wajahku.

I love you guys!, you are my the best friend!!!!!






|THE END|
created by: (Syarifah Fathimah AlHaddad)



Thank you yaaa yang udah bacaaa, maaf banget kalo banyak typo, ceritanya aneh dan gak seru sama sekali, namanya juga author amatiran_- maaf juga kalo ceritanya gak sesuai sama genrenya, angst? Jujur ini pertama kali author bikin genre yang beginian, dan ini juga dadakan bikinnya *Author tak berpengalaman :|*

Thursday, January 17, 2013

FF//I'm Your Man//Ver.B End~2shoot

Posted by Unknown at 1:14:00 AM 0 comments

FF~i'm Your Man ver.B end~2shoot

by Rani Dimyati on Sunday, November 6, 2011 at 9:38pm ·


Title       : i’m Your Man
Author : Rani Dimyati a.k.a Jung Rae Sun
Genre   : romance
Rate       : PG- 15 (sebenernya sih ga ngerti maksudnya apa..kekek Cuma ikut2an,.yg pasti untuk umur 15 keatas dah XD)
Cast       : me as Jung Rae Sun
                  Kim Hyun Joong
                  Heo Young Saeng
                  Kim Kyu Jong

Comeo : Park JungMin
               fathimah as Park Kyo Ra
                Top (BigBang)
                Park Yoochun (TVXQ/jyj)
                Kim Jaejoong (TVXQ/jyj)
                Kim Junsu (TVXQ/jyj)
                CL (2NE1)


Annyeong..hehe balik lagi saya bawa ver B end nya nih,.bakalan banyak adegan yang dipotong,. Yah tau lah masalah sama durasi,.eh salah panjangan ntar hehe ^-^

Kaget kah banyak bgt comeo nya?? Hehe tenang mereka Cuma dikit adegannya wkwk XDD

Buat yang ga suka saya memasukkan comeo2 ini..saya mohon dengan sangat..buat kalian agar ga’ bashing ff saya yah.,masalahnya saya bisa langsung nge-drop lagi buat bikin ff,.
Hehe makanya saya bilang kalo suka silakan di like or coment(jangan bashing)
Tp..kalau ga suka yah ga usah respon ok !^-^


Dozooo...`~~~
happy reading ^-^





Hyun joong P.O.V

“arkhh...micheseo...”

Ku jatuhkan diriku diatas kasur king size ku.

Hatiku sakit melihat dia bersama dengan namja itu lagi.aku tau namja itu hanya sahabatnya,tapi setiap kali melihat mereka berdua rasanya benar-benar muak.
Tidak,ini tidak bisa terjadi... bukannya ini kemauanku..agar dia menjauh dari hidupku..dunia kami berbeda dan aku yakin teman-teman pasti tidak akan bisa menerima raesun sebagai kekasihku.

Tapi...

Rasanya aku tak bisa mengakhiri kisah ini, apa aku sekarang telah mencintainya..
“ANDWEEEE...”teriakku frustasi.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu yg sangat keras.

“YA ! HYUN JOONG~AH... AISSHH..BERISIK TAU JANGAN TERIAK-TERIAK..APA KAU GILA INI SUDAH TENGAH MALAM PABO,.!”
Terdengar omelan dari adikku jungmin yang bahkan suaranya lebih keras dari teriakanku.

Eottokke?? Aku bingung...tunggu...niat awalku dulu Cuma hanya merasakan bagaimana rasanya menjalin kisah cinta secara backstreet dari semua orang (masih ingetkan watak hyun joong aneh, jd reader jangan pada heran sama alesannya ok XDD) dan sudah ku lalui kisahku dgn raesun selama 1 tahun...arkhhh...apakah itu waktu yang terlalu lama sehingga membuatku jadi benar-benar mencintainya.
“ani ani ani..tidak mungkin, tidak bisa...” aku  mendadak bangun dari tidurku.

“arrkhh..pusing,..” kurebahkan kembali tubuhku sambil menggaruk belakang kepalaku.

bangun lagi –Tidur lagi-bangun lagi-tidur lagi-banguuuun-tidur lagi. (lagu mbah surip.red XD)
itulah yang terus ku lakukan sampai aku merasa lelah sendiri dengan kegiatanku.

1jam berlalu ku putuskan untuk tidur.


 Kuhentikan laju motorku agak jauh dari rumah raesun, ku lihat ada mobil seseorang didepan gerbang rumah raesun.
Keluar 2 orang dari gerbang itu, yang 1 yeoja yang sangat ku kenal, yang 1 lagi aku tak tau siapa dia seorang namja, tapi aku pernah melihatnya 3 hari yang lalu duduk bersama raesun dan youngsaeng.

aku juga pernah mendengar pembicaraan dirinya dengan youngsaeng, sahabat raesun

“cukkae kyujong~ah, ku dengar dari raesun, kau sudah resmi dengan ....yah...aiishh..aku kira kau ini cuek terhadap yeoja ..ternyata... ckck kenapa tak kau beritahu aku hah?”

Kini pembicaraan itu membuatku panik..mungkinkah yeoja yang dimaksud itu rae sun???

aku terus melihat kearah mereka, namun sepertinya mereka tidak menyadari keberadaanku.
Memang sudah seminggu sejak kejadian dicafe itu aku tak pernah menghubungi ataupun menyapanya,.walaupun kami sekelas, namun aku sibuk dengan teman-temanku yang memang adalah anak-anak populer, dan raesun sendiri sepertinya juga melakukan hal yang sama berusaha menjauhkan diri dariku.

Tapi kenapa rasanya darahku mendidih saat melihat namja itu menarik tangan raesun untuk masuk ke dalam mobil tepat disamping kemudi.

Kunyalakan motorku, meng-gasnya dengan kencang, membuat suara mendadak gaduh, namun tak ku pedulikan.
Kulajukan motorku, kedepan ...saat berpapasan dengan mobil itu, sengaja ku gas...menyalurkan rasa kesal yang sudah diubu-ubun.


Saat tiba di kantin kampus, aku disambut dengan sahabat-sahabatku.

“hey hyun joong..sini, tumben sekali kau datang sepagi ini? Biasanya juga datang pas pelajaran udah berjalan 15menit, ada angin  apa?” tanya salah satu dari mereka yaitu sih top.

“iya nih tumben bgt...” yoochun ikutan nimbrung, namun aku tak menjawab dan hanya mengambil minuman yang ada di meja , aku tak peduli itu minuman siapa,ku minum sampai tak tersisa.
“ada apaan s...”

“suutt sudahlah..jangan ganggu dia dulu, biarkan dia menenangkan diri.” Ucapan top dihentikan oleh jaejoong yang duduk tepat disebelahku, dia memang sahabat yang paling mengerti aku,maka jangan heran jika dia tahu tentang semua rahasia yang kusembunyikan dari oranglain termasuk rahasia,aku berpacaran dengan raesun.


ku angkat kaki dari situ menuju taman dibelakang kampus,

aku gerah mellihat tingkah para sahabatku yang tebar pesona dengan yeoja2 populer yang cantik2 itu, tapi aku sangat tau kecantikan mereka hanya buatan plastik, tidak seperti raesunku yang alami.

“arkkhh... kenapa aku mengingat dia lagi..arkh menyebalkan.” Ku tendang buah jambu yang ada didekatku, lalu ku duduki bangku yang berada di bawah pohon jambu itu.

“hyun joong~ah ada apa??” tanya jaejoong, ternyata ia mengikutiku sampai ketaman.

“molla jae~yah..aku bingung...” jawabku depresi menutupi wajahku dengan kedua tanganku.

Jaejoong menepuk punggungku pelan.

“apa ini berhubungan dengan raesun?” tanyanya.

Kuanggukkan pelan kepalaku, namun aku yakin jaejoong masih bisa melihatnya.

“sepertinya kau memang mencintainya hyunjoong~ah...jangan bohongi hatimu lagi.”

“tapi ini sulit jae...aku takut teman2 tak akan bisa menerima raesun sbg kekasihku.”

“hei aku juga temanmu kan ..dan aku bisa menerima, kalau dengan yang lain aku bisa membantu menjelaskannya pada mereka semua.”

“ini semua hanya tergantung niat dari dalam hatimu, apakah kau mencintainya dan berniat untuk mempertahankan cintamu ...tunjukkan jika kau adalah namjanya,sebelum semuanya terlambat hyunjoong,ingat itu.” Jaejoong pun berlalu meninggalkanku sendiri.

Kurenungi apa yang dikatakan jaejoong, otakku mulai mengulang saat-saat dimana aku bersama dengan raesun, semua begitu indah lalu mendadak bayangan itu menampilkan saat2 aku menjauhi raesun, lalu melihat kebersamaannya dengan si young saeng sahabatnya itu, lalu mengingat lagi adegan yang baru tadi pagi membuatku geram, dia dengan namja lain.


Yah ini sudah menyakinkan ku... aku mencintaimu... dan hanya akulah namjamu.

Aku berlari menelusuri setiap sudut kampusku, berharap menemukan wajah bidadariku (maav author agak narsis disini kekekekkXDD #dijambak semua reader.)

Aku ingin segera menemukannya, menyelesaikan masalah kami,dan mengakhiri ff ini yang sangat aneh dibuat sama si authornya (>author: cut..cut..ya! Hyunppa jgn ngomong gitu dong...ga aku post nih ff.  >Hyun: huwahh.andwe..mianhe chagi...aku salah dialog dikit.jangan ngambek donk...sini aku poppo ...#reader tepar semua.XDD)



Setelah hampir seluruh sudut kampus ku telusuri, akhirnya aku menemukannya..tapi..ia sedang bersama dengan pria yang tadi pagi lagi, didepan mading, mereka sedang tertawa,  sangat dekat, bahkan tangan pria itu menyentuh kepala raesun.

Ini tak bisa kubiarkan...

Ku ambil ancang-ancang mengampiri mereka..tapi...

“hyunjoong~ah” terdengar suara teriakan CL saatku menoleh kebelakang ternyata teman-teman populerku sedang berjalan kearahku,

Oh my..
sekarang aku harus bagaimana? Tetap menghampiri raesun atau menunggu teman2ku??


“ini semua hanya tergantung niat dari dalam hatimu, apakah kau mencintainya dan berniat untuk mempertahankan cintamu ...tunjukkan jika kau adalah namjanya,sebelum semuanya terlambat hyunjoong,ingat itu.”

Teringat lagi semua perkataan jaejoong dan segala kenangan indahku bersama raesun.

Ya, seharusnya aku memutuskan ini sejak dulu.

Kulangkahkan kakiku menjauh saat teman-temanku sudah hamppir dekat.

Aku berjalan ke arah raesun, kugenggam tangannya yang sedang menutupi mulutnya,ia sedang tertawa bersama namja itu.

Raesun kaget dengan keberadaanku dan genggaman tanganku, ia berusaha melepaskannya namun tenaganya tak lebih kuat di banding tenagaku.

“wae? Itu lihat, teman-teman populermu, melihat kita, apa kau tak takut mereka akan marah kau bersama ku ?”

“ani...ayo ikut aku pergi dari siini sekarang...” ku tarik tangannya secara paksa.

‘plak’

“cukup hyunjoong~ah...hentikan semua ini... aku lelah dengan semua perlakuanmu yang seenaknya terhadapku..HENTIKAN SEMUANYA....hikshiks”

ku rasa pipi kananku perih,tapi tak lebih perih dari hatiku saat ini, apakah aku terlalu jahat terhadapnya selama ini,  apa aku sudah sangat menyakitinya dengan sikapku??
Ku biarkan ia berlalu dari sisiku.

Benarkah semua ini harus berakhir seperti ini, saat aku mulai menyadari kehadiran cinta itu? Haruskah ku akhiri ini semua untuk menghilangkan rasa sakit dalam hatinya?
Tuhan bantu aku...aku mohon...

Tanpa sadar airmataku sudah jatuh ke pipiku, aku masih berdiri mematung ditempatku kini, aku tak tau harus berbuat apa.

Sampai ada sebuah tangan menyentuh pundakku, ku angkat kepalaku yang terasa berat hanya untuk melihat wajah siapa yang ada di hadapanku.

Namja itu tersenyum hangat terhadapku,sorot matanya seakan menyuruhku tegar.

“kejarlah dia...cintamu...” terdapat dorongan semangat yang kuat didalam suaranya.

“ne, kami mendukungmu juga untuk mengejar cintamu itu..pergilah...” ada suara lain dari arah belakangku.

Mereka..teman-temanku semua memberi semangat kepadaku... benarkah ini terjadi.

Kulihat salah satu wajah sahabatku, namja yang mempunyai wajah yang tak kalah cantik dari yeoja itu. Ia tersenyum ikut memberikan semangat.

“ayo kejar..aku sudah memberitahu semua teman-teman ..dan mereka menerimanya...” ucap jaejoong yang sedang ku tatap.

“cepat..nanti aku nih yang mengambil kesempatanmu untuk memiliki cinta dari yeoja manis itu” celetuk yoochun sang playboy casanova.

“gomapta ne cingudeul, jeongmal gomawo...” tidak ku sia-siakan lagi waktuku, aku lalu berlari mengejar raesun..dirinya masih terlihat didepanku, walau jarak kami sangat jauh, namun aku akan menjangkaunya sampai aku bisa meraihnya tak akan ku biarkan ia pergi lagi dari hidupku.



Ku lihat ia memasuki perpustakaan, aku tau tempat itu adalah tempat kesukaannya. Ia akan berada di bangku paling pojok disudut ruang.

Saat aku akan memasuki perpustakaan, langkahku terhenti karena ada sebuah tangan menahan lenganku.

Aku menoleh ke samping kiriku... ternyata si young saeng, sahabat dari rae sun.

“berjanjilah kepadaku ... untuk mencintai, menjaganya dan tak akan pernah menyakiti hatinya lagi, jangan buat ia menangis lagi setelah ini.” Young saeng menatapku dengan tatapan menuntut.

“ne, aku berjanji young saeng~sshi...aku akan mencintanya sepenuh hatiku, menjaganya, tak akan membuat dia sakit,dan tak akan membuat air mata kesedihannya itu mengalir lagi”

Young saeng tersenyum..menepuk pundakku dua kali..

“bagus..pergilah yakinkan dirinya dengan cintamu...”



Ku dekati ia disalah satu sudut dari perpustakaan ini.

Aku berjongkok di samping bangkunya

‘hiks...hiks...’

Hatiku rasanya teriris saat mendengar isakkannya.

“rae~ah..” panggilku pelan,namun cukup terdengar olehnya karena jarak kami yang sangat dekat.

“mainhe”
“jeongmal mianhe,..” ku tarik tangannya yang menutupi wajahnya pelan namun masih cukup kuat untuk melepas tangannya dari wajahnya, bisa kulihat kini sisa-sisa airmata diwajahnya, bibirnya yang bergetar, dan mata sipitnya yang agak tertutup,dan masih saja mengalirkan airmata kesedihan itu.

“aku akan berubah, aku janji...kita mulai dari awal kisah ini,..kita penuhi kisah ini dengan kenangan manis...”
“tak perlu lagi menutupinya dari dunia... kita tunjukkan pada dunia cinta kita” (aduh..nih kata2 lebeh bgt,.maap ya reader..habis klo udah sama hyunjoong bawaannya ngegombal mulu wkwk XDD)


“maukah kau ikut mewarnai kisah ini dengan warna yang lebih indah dari sebelumnya?”
“saranghaeyo raesun...yeowonhi...” ku hapus sisa-sisa airmata dipipinya,ku kecup keningnya, dan kami saling menatap, aku tersenyum kepadanya, ia pun tersenyum ke arahku..

Perlahan ku dekatkan wajahku dengan wajahnya, ku kecup lembut bibirnya #disensor# XDD...

THE END_


Adegan special 1_


“chagiya...aku mau tanya apakah saat itu kau sempat menduakan diriku sama si kyu jong itu?” tanyaku kepada raesun sambil menyuapinya kripik kentang,dan dia sendiri sedang asyik membaca novelnya.

ia menoleh kearahku, lalu kembali lagi mengalihkan perhatian ke novelnya.

Aku bahkan rela terkena hukuman untuk melayaninya selama seminggu menuruti semua ke inginannya termasuk kegiatan yang sedang ku kerjakan ini, sebagai hukumanku.
“hm..ani, wae oppa? Kenapa kau bisa bertanya seperti itu ” tanyanya balik.

“hm..soalnya aku pernah mendengar pembicarannya young saeng dan kyujong dulu, katanya kyujong itu sudah resmi...maksudnya apa?” memasukkan kripik kentang itu ke dalam mulutku sendiri.

“sebenarnya sih aku sempat menyatakan cinta dan mengajaknya berpacaran opp...”

“uhuk..uhukk..uhuk.” aku tersedak kripik kentangku saat mendengar pengakuan dari raesun.
Dengan cepat raesun menyodorkan minum kepadaku, dan ku tegak habis air itu.
‘pluk..pluk’
“ya..oppa..gwenchana?” tanyanya menepuk2 punggungku sedikit kencang.

“ne,gwenchana..benarkah yang kau katakan itu chagiya...”

“i..iya.oppa.tapi...aku ditolak olehnya, karena ia sudah punya tunangan ternyata.” Rae sun menunduk, sepertinya itu merupakan hal memalukan baginya.

Aku elus dadaku, bersyukur hal yang aku takutkan tak terjadi, melihatnya menunduk dengan pipi yang memerah itu membuat ku gemas, ku cium pipinya, membuatnya terkejut.

“oppa...” dia memukul dadaku pelan.

“tenang saja ada aku yang sangat mencintaimu chagi,..”

Ku usah kepalanya lembut.

“aku juga sangat mencintaimu oppa..”


Adegan spesial 2_

Disebuah kamar, seorang namja sedang tidur terlentang dengan handphone di telinga nya.

Terdengar suara di sebrang sana.

Ra : “yeoboseyo...”
Kyu : “yeoboseyo...CHAGIYA..BOGOSHIPOOOOoooo”
Ra :  “YA~YA~ oppa..jangan berteriak-teriak kayak gorila gitu... kupingku pengang tau..”
Kyu : habis aku kangen bgt sama kamu chagi..kapan kau pulang dan melepaskan status TKW mu itu eoh??
Ra: ya~ oppa enak saja aku bukan TKW..aku sedang kuliah dicairo,.aissh..menyebalkan. !
Kyu : arra..arra tapi tetap saja kau seperti TKW ..ga pulang-pulang ninggalin bang toyib disini sendiri. Aku sering meriang nih...merindukan kasih sayang
‘brukkk,prang,pletuk’
Terdengar suara benda-benda jatuh dari sebrang

Kyu : CHAGI..KAU KENAPA...??
Kyujong bangun dari acara tidur-tidurannya.

Ra : aiiisshh..OPPA..jangan berteriak sekencang itu dikuping ku...aiiishh..kupingku,pantatku,badanku,,.aduh sakit semua...

Wkwkwk XDD begitulah seterusnya nasib 2 makhluk itu..XDD
Terusannya bayangin sendiri yah...
Nasib youngsaeng?? Oh tenang kini iya sudah menemukan teman yang satu perasaan dengannya,.yaitu yoochun dan top.,mereka bertiga di kenal sebagai genk ‘kucing garong kampus’ karna kerjaannya setiap hai adalah tepe-tepe,.wkwk XDD

ancur dah nih ff gaje,.

Cut-cut...semua boleh istirahat ..

Ok sekian ff ini berakhir,.

Sampai bertemu lagi di kesempatan lain...
See u..readerdeul muach ‘ting’
#menghilang#

FF//I'm Your Man//Ver.A~2shoot

Posted by Unknown at 1:08:00 AM 0 comments

FF~i'm Your Man ver.A~2shoot

by Rani Dimyati on Saturday, November 5, 2011 at 3:28pm ·


Title       : i’m Your Man
Author : Rani Dimyati a.k.a Jung Rae Sun
Genre   : romance
Rate       : PG- 15 (sebenernya sih ga ngerti maksudnya apa..kekek Cuma ikut2an,.yg pasti untuk umur 15 keatas dah XD)
Cast       : me as Jung Rae Sun
                  Kim Hyun Joong
                  Heo Young Saeng
                  Kim Kyu Jong
Comeo : fathimah as Park Kyo Ra

Annyeong... hehe iseng2 jadi bikin ff deh,.sebenernya sih lagi sebel sama hyun joong tp karna bingung mau pake cast siapa jd nya tetep aja couple “HyunRae” #tebar bunga kamboja XD..
Disini saiia bikin 2 versi,.dari raesun dan dari hyunjoong, namun saling terkait,.and endingnya nanti berakhir di versi hyunjoong yah,.jadi bisa dibilang ini ff 2shoot XD
Ok kita langsung aja, ,.klo suka silahkan like aja juga ga’ papa coz emank ngerasa ff buatan sendiri ga’ pernah bagus wkwk XDD.



Dozooo...`~~~
happy reading ^-^


aku mencintainya setulus hati,
entah kenapa hatiku tak pernah berpaling darinya sedikitpun,
yah dia cinta pertama dan kuharap sebagai cinta terakhirku ...

tapi ...
itu hanya harapanku dulu...
 aku mulai menyerah dengan cinta ini,
cinta yg terasa sangat tidak seimbang...
bahkan sampai detik ini aku masih ragu dengan  perasaannya terhadapku
sekuat apapun aku menahan cinta ini agar tetap kuat...
namun aku hanya seorang manusia yg mempunyai batas..
aku mulai menyerah untuk mempertahankannya ...
namun aku tak pernah menyesal pernah menjalani kisah ini dengannya
bahkan jika boleh aku meminta lebih...
aku ingin kisah cinta ini tetap berjalan dengan indah...
sampai maut memisahkan kita.
                                                                                                                                                                                                        

RaeSun P.O.V
“nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, silahkan menghubungi beberapa saat lagi...



“arkhh...” teriakku di depan sungai han. Ingin rasanya ku banting hp ini, selalu seperti ini, padahal kami sudah berjanji malam ini untuk makan bersama, tapi sejak 2 jam yang lalu aku menunggu ia tak pernah datang.
rasa kesal yang sejak dulu ku pendam kini sudah sangat meluap. Memang lebih baik ku akhiri kisah ini yang terasa hambar.

‘drrrt..drrrrt..drrrt...’ hp ku bergetar tanda ada pesan masuk.

From : saengie
Ya! Rae sun~ah kau dimana ? jalan yuk boring nih..>///

Aku segera menulis balasan darinya.


to : saengie
Ayo, kau jemput aku disungai han...SEKARANG.


Aku kirim pesanku dan tak lama aku mendapat balasan darinya.


From : saengie
Wae? Ada apa lagi? Pasti si 4D itu lagi kan?..ckck ya sudah tunggu aku 15 menit aku akan sampai.

Ku biarkan hp, dan tak membalas sms darinya lagi. Youngsaeng memang sangat mengerti diriku, dia sahabatku, sejak kecil kami memang sangat akrab, dikarenakan rumah kami yg bersebelahan dan juga keluarga kami yang sudah seperti saudara.



Bahkan saat masih kecil kami hampir akan dijodohkan, saat itu kami berdua memang menerima begitu saja, namun saat kami sudah sekolah SMP dimana saat itu adalah saat puber kami, kami punya kriteria idaman masing2 yang sangat berbeda dengan apa yg ada di diri kami. Maka dari itu kami memutuskan untuk menghentikan ikatan perjodohan.
keluarga kami? Tentu saja saat itu menolak, namun kami berdua terus berdemo, dan akhirnya saat SMA kelas dua keluarga kami mulai mengerti bila cinta itu tak bisa dipaksakan...dan akhirnya kami resmi membatalkan perjodohan itu,.



sekarang aku sudah berpacaran dengan kim hyun joong.. cowok aneh sekaligus populer dikampus.
awal berpacaran kami memang terkesan aneh.

Saat itu, semester 1, kami tak pernah saling menyapa,hidupnya yg dikelilingi yeoja2 cantik membuatku mau tak mau mengenalnya, siapa yg tak mengenal hyun joong...namja tajir, tampan,pintar,jago nyanyi, jago main alat musik, punya band. Walaupun ada 1 kekurangannya, yaitu keanehannya.. pikirannya seperti berbeda dengan orang kebanyakan..sekilas ia memang terlihat cool,cuek.


Tapi jika kita lebih mengenalnya ia malah terlihat menjadi agak idiot (#plak..diseret kekamar sama nampyeon XDD) tapi malah karna keanehannya itulah yg membuatku tertarik padannya, lambat laun aku menjadi seperti fansnya kebanyakan, mencari semua info tentangnya, mencari foto2 terbarunya bahkan sampai terus menatap wajahnya saat kelas berlangsung, dan beruntungnya aku, aku sekelas dengannya.


Flashback on
“hyun joong~ah..kau kenal padaku ?”


tanyaku tiba-tiba berdiri di depan tempat duduknya, saat itu kelas sudah kosong hanya tinggal aku dan hyunjoong yg sedang memasukan buku kedalam tasnya.


Hyun joong menoleh ke arahku, saat itu jantungku sangat berdegup dengan kencang namun ku coba untuk tetap berdiri,walaupun rasanya kakikupun sudah tak kuat menopang berat badanku.


“ne,wae ?” singkat,padat dan jelas,.itulah jawaban dan juga pertanyaannya.
“hm..ani,.aku hanya ingin bertanya..hm..aku..ingin...”


“apa kau ingin kita berpacaran ?” tanyanya menghentikan perkataanku yang tak kunjung kuselesaikan,



benarkah ini? Ia menanyakan hal seperti ini terhadapku? Padahal yang tadi ingin kunyatakan adalah aku ingin menjadi seorang stalker untuknya, dan aku hendak ingin meminta persetujuannya.



namun apa yang ku dapat darinya berbeda,bahkan lebih dari yang kuharapkan...
Aku harus menjawab apa?mungkin ia menanyakan hal ini padaku hanya ingin mengolok-olokku, namun akal sehatku mati rasa saat itu, yang ada hanya suara hatiku yang menginginkannya


bahkan sepertinya aku sudah tak memperdulikan harga diriku didepan dia nantinya.
“i..iya...” jawabku sedikit pelan dan kutambahkan anggukkan kecil dengan kepalaku, walau kepalaku agak menunduk.


“baiklah,jadi mulai sekarang kita berpacaran ne...” ia tersenyum.


Kutatap matanya mencari kebohongan yang mungkin tersembunyi disalah satu sudutnya, namun sampai beberapa detik kemudian kebohongan itu tak pernah dapat kutemukan,malah aku menemukan sebuah keyakinan, tatapan yang membuat tubuhku nyaman.


“aku pulang duluan yah...annyeong rae~ah..”sesaat tangannya mengusap kepalaku pelan, sebelum ia melangkah meninggalkanku sendiri dikelas dengan tatapan yang masih tak percaya.


Flashback off


“ku dengar kau putus lagi yeoja yg baru 2 minggu ini kau pacari ?”
tanyakku ke saengie membuka pembicaraan setelah kami baru tiba di cafe langganan kami.


“apa kau tak bosan seperti ini terus ? pacaran-putus,pacaran-putus..ckck.dasar playboy.” Aku lebih memilih memerhatikan sekelilingku, begitu banyak pasangan yg sedang bermesraan, yang mendadak membuatku gerah melihatnya.


“aiihh..sudah ku katakan berapa kali padamu rae~ah..aku ini bukan playboy...aku itu hanya sedang mencari yang terbaik untukku.”
“kau sendiri gmn ? hubunganmu dengan si alien itu sudah semakin memburuk kan..”


“ya..saengi~yah..jangan bahas hal itu.arra” ku tatap diam dengan tatapan dinginku.


“hm..arraseo..” seperti nya youngsaeng mengerti dengan keadaanku saat ini.


Keadaan kembali hening...
Ku lihat kearah dalam cafe, cafe ini mempunyai 2 tempat, indoor dan outdoor,. Aku dan youngsaeng lebih memilih duduk di luar, dengan di hiasi bintang2. Ku lihat di dalam ada segerombolan remaja, yang ku perkirakan mereka seumuran dengan ku.


Salah satu di antara mereka juga sedang menatapku, kami saling menatap, cukup kaget aku melihatnya, namun aku jadi ikutan menatapnnya.


“ini pesanannya mba,mas..apa ada lagi yang ingin di pesan.” Pelayan menaruh semua pesenan ku dan young saeng diatas meja.


“tidak perlu mas,gomawo...” jawab young saeng kepada pelayan itu.


“selamat ,menikmati kalau begitu..”


“rae~ah sudah jangan ditatap lagi.kita makan ok” young saeng memegang salah satu pipiku, dan mengarahkannya ke depan menghadapnya.


Ternyata young saeng pun tau siapa namja itu, dia si  hyun joong. Sakit rasanya dia lebih memilih makan dengan teman-temannya dibandingkan makan bersamaku padahal dia sudah berjanji padaku lebih dulu.


“aku sudah tidak berselera makan saengie ~ah...bisakah kita pulang sekarang, aku lelah.” Tanyaku tanpa menatap  wajah young saeng, masih tetap menatap makanan itu dengan malas.


“arra..baiklah kita pulng ne...” seraya berdiri dan mengulurkan tangannya terhadapku.


Kuraih uluran tangannya,lalu kami berduapun pergi meninggalkan cafe itu.




“saengie~ah handphone mu mana ? sini berikan padaku.” Kami masih berada di mobil young saeng, padahal  mobilnya sudah berada tepat didepan rumahku.


“ini..buat apa?” ia menyerahkan handphonenya padaku, langsung saja ku cari nomor kontak salah satu temannya.


Ku masukkan nomor yang ku pilih itu ke dalam hp ku sendiri.
Tak lama kemudian aku langsung meneleponnya.


‘Tuuuuutt...tuuuuutt’


‘yeoboseyo..’


‘yeoboseyo..ini  benar kyu jong? ’


‘ne, siapa ini?’


‘ah annyeong..kyu jong-sshi, naneun jung rae sun imnida, nae chingu young saeng.’


‘ah ne,arra,.wae raesun-sshi?’


‘hm..ani,aku hanya ingin berkenalan denganmu,bolehkan ?’


‘tentu saja boleh...’


Hening sesaat...


‘hm..kyu jong-sshi..besok kau ada acara?’

‘hm..ani,wae ?’

‘maukah kau bertemu denganku di toko buku besok?’

‘boleh,jam berapa ?’

‘mungkin sekitar jam 10 siang’

‘baiklah, aku akan kesana besok...’

‘baiklah kalo begitu..sampai bertemu besok,.annyeong’

‘annyeong raesun~sshi’

‘klik’

“rae~ah, apa yang baru saja kau lakukan hah?” young saeng merebut hpnya  yg masih ada di tangan kiriku.


“aku hanya ingin membuka hati, seperti yang kau bilang, aku sedang mencari yg terbaik untuk hidupku.” Tanpa memandangnya hendak membuka pintu mobil.


“Ya! Ya! Tapi bukan seperti ini caranya rae~ah...ini hanya akan menyakiti dirimu,hyun joong dan juga sahabatku kyu
jong nantinya.” Menyusulku ke arah gerbang rumahku.


Ia menahan tanganku, untuk menghentikan langkahku.


“bagaimana mungkin aku bisa menyakiti hati mereka saengie~ah, aku hanya ingin mencoba membuat hubungan baru dengan orang lain.” Tanyaku, menatap wajahnya.


“tapi hubunganmu dengan hyunjoong masih belum jelas kan? Lagi pula sadarkah kau,..kau hanya mencari pelarian dari masalahmu..”


“dan aku, sebagai sahabat kyu jong, aku tak mau kau menyakitinya...”


“aku juga sahabatmu, jadi bagaimana munkin aku menyakiti sahabat dari sahabatku, ? tenang saja saengie~ah..cintaku pada hyunjoong akan aku buang secepatnya.ok...”


“sudah malam,.annyeong saengi~ah...jaljayo..”


Ku tepis pelan tangannya dari lenganku, beranjak masuk kerumahku, tanpa menoleh lagi ke arahnya. Namun aku masih bisa mendengar makiannya.


“aiisshh..kenapa jadi begini sih,.ah...molla.”


TBC

'gubrak.'

FF//Goodbye Days//Special For Fathimah//Oneshoot

Posted by Unknown at 12:44:00 AM 0 comments

FanFiction/Goodbye days/special for fathimah/oneshoot.

by Rani Dimyati on Tuesday, August 23, 2011 at 9:47am ·


Title     : goodbye days

Author  : Rani Dimyati a.k.a Kim Rae Sun

Genre    : romance

Pairing            : KyuFat > Kim kyu jong & Fathimah

cameo    : kim rae sun, and kim hyun joong (author and suami author wkwk XD)


Ini ff khusus unni ku tersayang, fathimah eon... hmm.. semoga suka yah eon, mian kalo ceritanya agak sedikit gaje *bgt kali. Aku ambil ceritanya dari mv nya yui dgn judul yg sama,tau ga unn? Ya udah kalo ga tau baca aja biar tau,otte ...
c-e-k-i-d-o-t.


__Kyu jong pov__

“hoooooaaaam...” aku menguap untuk kesekian kalinya, hufh lelahnya, ini gara-gara hyun joong hyung yg seenaknya saja menambahkan waktu latihan basket sampai jam 9 malam tapi mau bagaimana lagi, dia ketua basketnya, lagi pula jika dipikir2 mungkin ini yg terbaik untuk tim agar pertandingan final tahun ini, kampus kami bisa menjuarai untuk ketiga kali nya.

“ah..iya...semangat kyu, ini demi juara 1 dunia,...“ teriakku menghilangkan penat yg ada dibadanku, biasanya jam segini aku sudah nyenyak di alam mimpi, tak peduli bila orang2 bangun saking kagetnya.aku terus menusuri jalan menuju rumahku yg masih 3 blok dari sini,.

Saat hampir mencapai taman di daerah blog rumahku, ku lihat ada seseorang yg sedang duduk di ayunan.
“itu manusia atau makhluk halus yah?” gumamku sambil melihat kearah jam tanganku, waktu sudah menunjukkan jam 11 malam.

antara takut dan penasaran, ku coba untuk mendekatinya, mungkin karena ia menyadari kedatanganku dari arah belakangnya ia berbalik ke arah ku, dan akhirnya ku tau bahwa ternyata ia seorang gadis yg sangat manis.
“syukurlah...” gumamku lagi,karena sekarang aku tau bahwa seseorang yg ada dihadapanku ini benar2 seorang anak manusia. Gadis ini menatapku tajam.

ku putuskan untuk memperkenalkan diri “annyeong...perkenalkan nama ku Kim Kyu Jong..bangapsumnida..” ku bungkukan badanku sedikit, dan mengarahkan tangan kananku ke arahnya,agar kami bersalaman, dan dia mengenalkan dirinya padaku, namun apa yg ku dapat ? ia malah berlalu begitu saja dari ku. Tak hilang akal ku kejar dia dan ku tahan lengannya.

“ya ! neo...aku kan hanya ingin berkenalan,kenapa kau malah pergi ?.” Ia menatapku sekali lagi,matanya bulat,pipinya agak cubby,dan putih mewarnai wajah cubby nya, “manis” gumamku membuatnya berdengus kesal.


“jadi aku harus gitu berkenalan denganmu ??” tanyanya terus menatapku, membuat ku bersusah payah buat menggerakkan bibir ku.
“y..ya harus, aku kan sudah memperkenalkan diriku, mana sopan santunmu” ku buat suaraku agak meninggi.
ia malah tersenyum sinis “lucu sekali” gumamnya. Ia berjalan lagi meninggalkanku, lalu ku tahan lagi  lengannya kali ini ia malah menatap tangan ku yg berada dilengannya.

“lepaskan tanganmu” ucapnya dingin dan memberiku tatapan tajamnya lagi. Aku tetap tidak bergeming, aku masih erat memegangi lengannya.
‘praakk’ ditepisnya tanganku, dan aku diam melihatnya berlalu untuk ketiga kalinya.

“manis,agak judes sih, aku jadi penasaran dengannya,.besok aku akan mendekatinya lagi” aku bicara dengan diriku sendiri, dan pergi meninggalkan taman ini.

__kyu jong pov end__



__Author pov__

Keesokan harinya kyu jong pulang malam lagi setelah latihan basket, gadis itu jg sudah berada di tempat yg sama sedang menaiki ayunan, kyu jong mendekati gadis itu namun sepertinya kali ini gadis itu tidak menyadari kedatangan kyu jong, dengan seenaknya ia duduk di ayunan yg berada disebelah ayunan gadis itu.

“hm..pantes ga nyadar kedatanganku, lagi dengering music rupanya” batin kyu jong.
gadis disebelahnya sedang menutup mata dengan headset yg terpasang di kedua telinganya kyu jong bergelayut di tali sebelah kanannya dan menatap gadis yg sedang asyik dengan dunianya sendiri.

Kurang lebih semenit lamanya kyu jong menatap gadis itu,sampai akhirnya tanpa sengaja gadis itu menoleh ke arah kiri, ia kaget bukan main saat melihat kyu jong telah menatapnya. Ia langsung berdiri dari duduk nya dan menghujani kyu jong dengan tatapan menyeramkannya.

“annyeong...” kyu melambaikan tangannnya tanpa dosa.
“wae ?” tanya gadis itu.
“ani... aku hanya ingin melihatmu..” jawab kyu masih sama bergelayut di tali ayunan.

“maksudku kenapa kau terus mengikutiku?” tanyanya.

“ih siapa yg ngikutin kamu, aku itu, baru pulang dan selalu melewati taman ini, kebetulan aku melihatmu lagi di sini, maka aku menghampirimu. Begitu ceritanya ” jelas kyu jong panjang lebar.

“ayolah duduk disini dulu, aku kan hanya ingin menemanimu, kau boleh terus mendengarkan musikmu itu, tapi izinkan aku untuk duduk disampingmu,ne ?”lanjut kyu jong setengah memohon, kepada gadis itu yg masih diam berdiri.

__author pov end__



__fathimah pov__

Melihat wajah memohonnya itu, membuatku mengurungkan niatku untuk meninggalkannya lagi seperti kemarin, dan aku mengikuti ajakannya untuk duduk kembali di ayunan tadi, sesaat hening, hanya ada suara musik yg tadi sempat aku kecilkan ketika aku kaget dengan keberadaan namja itu secara tiba-tiba.

“aku tau kau tak bisa mendengarkanku sekarang, tapi tak apa...kau tau...aku suka sekali dengan rasi bintang, dulu ayahku sering mengajak aku untuk berburu bintang.” Ucap namja itu memecahkan keheningan, dia mengira aku tak mendengar ucapannya, padahal aku masih bisa mendengarkan ucapannya.

“haha berburu...lucu sekali ia menyebutkannya dulu..” namja itu tersenyum, tapi mendadak mimik wajahnya berubah menjadi datar, dan terkesan sedih.
(hening kembali)

Ada apa dengannya, aku terus melirik mataku kearahnya, melihat setiap perubahan dari wajahnya, kini ia menunduk, dan semakin menunduk.

“sekarang aku kurang suka dengan malam hari, membuatku teringat padanya.” Lanjutnya, mengangkat wajahnya yg tadi sempat tertunduk.lalu bersender di sebelah tali ayunannya.

Aku terus menunggu ia melanjutkan ceritanya.
1menit...
2menit...

1 jam lamanya aku menunggu kelanjutan dari ceritanya namun ia tetap tidak bersuara.sampai akhirnya.

‘buukk’
“aduh” aku menatapnya yg kini ada di bawah,duduk di tanah dengan memegangi pantatnya.
“ah hehe...” dia cengengesan dan bangun dari jatuhnya,lalu dia mendadak melepaskan headsetku,yg ada di kuping kiriku.

“aku pulang dulu yah..annyeong..” beranjak untuk pergi, namun ku tahan tangannya.

“lanjutan dari ceritamu bagaimana..” tanyaku memandang dirinya yg berdiri di depanku.

“eoh?? Mwo..” tanyanya belum mengerti maksudku.

“ah..ne, jadi tadi kau mendengarkanku??” ia tersenyum.
“ne..” jawbku singkat.

“baiklah aku akan melanjutkan cerita ku tapi ada 1 syaratnya...” lanjutnya.

“apa ?”

“aku ingin tau namamu..siapa namamu?” tanyanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.

“namaku fathimah” ucapku pelan, dan aku yakin kini mukaku sangat merah, aku gugup karna wajahnya yg lumayan dekat dengan wajahku.

“haha..ok...fathimah, besok aku akan melanjutkan ceritaku yg tadi ne, sekarang sudah sangat larut sebaiknya kita pulang.” Ia mengarahkan tangannya ke arahku, dan aku pun menyambutnya, setelah melihat senyumnya yg manis sekali.

Saat kami akan kembali kerumah masing-masing, ternyata rumah kami berada di blok yg sama, bahkan hanya berselisih 3 rumah di deretan kami.
__fahimaah pov end__


 __author pov__

Hampir seminggu, mereka habiskan malam-malam mereka dengan menaiki ayunan dan bersenda gurau, terkadang mereka bercanda, atau bahkan mereka sering sharing tentang hari yg mereka lalui, masa lalu, dan masalah-masalah yg mereka hadapi, mereka merasa cocok satu sama lain.

malam ini pun mereka menaiki ayunan yg sama,dengan bekal yg dibuat fathimah untuk mereka makan.

“bagaimana rasanya?” tanya fathimah penasaran melihat reaksi dari kyu jong yg sedang mengunyah tappoki bikinannya.

“mashitta..neomu2 mashitta..” kyu memasukan lagi tappoki itu ke dalam mulutnya.

“jeongmal oppa? Wah padahal baru pertama kali ini aku membuat tappoki,. Syukurlah bila enak” ujar fathimah sambil mengigit sumpit yg ada di tangannya. Ia kini memanggil kyu jong dengan sebutan oppa, karna umur mereka yg terpaut 3 tahun.

“kau hebat, rasanya benar2 sangat enak..gomawo” ujar kyu jong yg terus saja mengangguk dengan  bersemangatnya dan tak henti-hentinya mengunyah.

“ne, cheonmaneyo oppa, aku senang kau menyukainya” fathimah ikut menyantap toppoki buatannya.

Selesai makan, seperti biasa mereka, menceritakan apa saja yg terjadi yg telah mereka lalui hari ini.

“fathimah..” ucap kyu jong mendadak serius, lalu memegang kedua tangan fathimah.

Wajah fathimah memerah,dengan semua adegan yg kini sedang berlangsung di hadapannya. Kyu jong merubah posisinya menjadi jongkok di depan fathimah.

“kau  seperti matahari bagiku, kau membuat hari ku kini lebih berwarna dengan kehadiranmu, terimakasih aku sangat beruntung bisa mengenalmu. Dan kini, aku yakin aku ingin hubungan kita lebih dari sekedar teman, mungkin ini terlalu cepat untukmu,tapi hatiku sudah tak bisa menahan perasaan ini, setiap hari hatiku seperti ingin meledak, karna terus memendam cinta ini.. aku ingin kau tau, aku mencintaimu, maukah kau menjadi yeojacinguku ?” tanya kyu mantap.

 matanya tak pernah berpaling dari mata fathimah, mereka saling menatap, melihat kedalam mata masing-masing, fathimah mencari kejujuran dari mata kyu jong, dan kyu jong juga mencari secercah cinta di mata fathimah, seperti yg ia juga rasakan kepada gadis di depannya.

Lama mereka saling menatap, tak ada yg membuka suara.
Setelah itu fathimah hanya mengangguk dan memberikan senyuman manisnya kepada namja yg dicintainya, dan yg mencintainya.
Kyu jong pun ikut tersenyum melihat jawaban dari fathimah,sebuah anggukan dan senyuman cukup membuatnya mengerti bahwa fathimah juga mencintainya, dan menerima ia menjadi namjacingunya.

Kyu jong memeluk fathimah dengan sangat erat,ia seperti tak ingin melepaskan fathimah dalam pelukannya, fathimah pun juga membalas pelukan hangat dari kyu jong, dan ikut mendekap punggung kyu jong.

“gomawo..chagi, ternyata cintaku tak bertepuk sebelah tangan.” Ucap kyu,yg masih terus memeluk fathimah.

“dari awal cintamu memang tak pernah bertepuk sebelah tangan oppa..” balas fathimah.

“jeongmal ?” tanya kyu kini melepaskan pelukannya, dan menatap kembali wajah gadis yg dicintainya.

“ne oppa, saranghaeyo..” fathimah menyunggingkan senyumannya yg manis.

“na do sanghae chagi..” jawab kyu sesaat sebelum kyu akan memeluk fathimah lagi, fathimah menahan dada kyu.

“cakkaman..oppa” ujar fathimah.
“waeyo chagi  ?” tanya kyu bingung.

“apa kau lupa? Kau belum menceritakan lagi lanjutan dari ceritamu yg dulu.” Fathimah mengingatkan kyu pada cerita kyu yg dulu.
“yg mana chagi ?? ” kyu masih bingung dengan pertanyaan fathimah.


“rasi bintang oppa.. masa kau lupa..” fathimah agak kesal dibuatnya.
“ah ne..jadi itu..tp ada syaratnya..” kyu tersenyum jahil ke fathimah.

“mwo ? syarat lagi ? kau mempermainkanku oppa, dulu kan sudah.” Fathimah mempout bibir nya.

“aku janji ini yg terakhir chagi..” ujar kyu berusaha menenangkan yeojacingunya.

“wae” tanya fathimah agak ketus.

“huh galak sekali yeojaku ini.. poppo” menunjuk-nunjuk kearah bibirnya sendiri, dengan sikap sedikit manja.

“mwo ? andwe..aku ga mau, kita kan belum mukhrim oppa...ga boleh begituan” fathimah menunduk malu setelah mengucapkan kalimat itu.

“hufh, masa ga boleh??” sekarang giliran kyu jong yg menpout bibirnya.

‘cup’
Fathimah tiba-tiba saja mencium pipi namjacingunya, lalu menunduk lagi.

“tadi apa?..” kyu jong terkejut.
Jadi kalo dipipi ga apa-apa nih ? tanya kyu jail. fathimah mengangguk malu, terlihat jelas bahwa dirinya saat ini sangat malu,dengan apa yg diperbuatnya mukanya sangat merah, dan kyu  jong melihat itu hanya bisa tersenyum.
Kyu jong mengangkat nagu fathimah agar melihat kearahnya,lalu...

‘cup’
 Kini kyu jong yg gantian mencium dahi fathimah.

“oppa...”
“disitu juga ga apa-apa kan hehe” kyu jong dan fathimah kini tersenyum bersama.

“kehadiranmu dimalam hari, membuatku menyukai malam lagi chagi”

(cerita appanya kyu author potong yah, habis bakalan panjang bgt nantinya, pokoknya intinya appanya kyu meninggal #plaakk reader: dasar author tak bertanggungjawab *author dijambak fathim eon)

Malam itu adalah malam terindah bagi mereka, mereka menemukaan belahan jiwa mereka di temani bulan dan bintang yg bersinar indah di atas mereka, ikut tersenyum atas kebahagiaan dua insan ini.



Malam terakhir sebelum kejuaraan basket antar kampus.

Chagi, besok adalah pertandingan final basket kampusku, kamu datang kan untuk memberiku semangat? Tanya kyu kepada yeoja cingunya. Mereka sedang memandang bintang2, fathimah dengan posisi duduk meluruskan kaki, dan kyu jong tiduran di paha fathimah.

kyu jong menatap wajah yg ada di atasnya.
“mian oppa, ..sepertinya aku tak bisa datang besok...” jawab fathimah dengan rasa bersalah.

“wae??” kyu kecewa mendengar jawaban dari fathimah, ia mengangkat kepalanya.

“aku ga bisa, aku ada janji dengan omma besok,untuk pergi bersamanya.” Jawab fathimah.

“ah begitu” kyu menaruh kepalanya kembali ke pangkuan fathimah.

“mianhae oppa..” ujar fathimah,karena ia merasakan perasaan kecewa kyu saat ini.

“ ne gwenchana chagi” terlihat kyu berusaha tersenyum, walaupun sebenarnya ia sangat kecewa, ia sangat mengharapkan kehadiran fathimah besok, setidaknya kehadiran fathimah akan memberikan semangat lebih untuknya bertanding besok.
__author pov end__



__fatimah pov__

Pagi  hari.

Hari ini, pertandingan kyu jong oppa, ingin rasanya aku datang dan memberi semangat, tapi...aku tidak bisa keluar. Sebenarnya alasanku menolak untuk datang hari ini kekampusnya, di karenakan kelainanku. Aku mempunyai alergi akut (author lupa nama penyakitnya apa, jadi bilangnya alergi aja yah wkwk XD#author sarap), kulitku tak bisa terkena mata hari, jika itu sampai terjadi, seluruh tubuhku akan memerah, dan aku akan merasa sangat pusing. Ini sudah lama ku derita, maka dari itu aku selalu berada di taman pada malam hari, karna aku tak bisa keluar saat siang hari, semua aktifitas ku lakukan disore,sampai malam hari,  kuliahku pun ku ambil jadwal malam.


Aku merasa bersalah pada kyu jong oppa,atau mungkin aku bisa keluar hari ini, untuk sekali saja, semoga alergiku tidak kumat lagi.
akhirnya aku putuskan untuk datang ke acara pertandingan itu, menggunakan sweeter yg lumayan tebal,padahal saat ini bukan musim dingin, mungkin nanti di jalan orang-orang akan berfikir bahwa aku ini aneh, tapi aku tak peduli, biarlah..yg aku pikirkan saat ini adalah aku harus datang ke  pertandingan itu, bagaimanapun caranya.


__fathimah pov end__

__kyu jong pov__

Lapangan basket kampus.

hari pertandinganpun tiba, namun aku tidak bersemangat untuk kali ini, karna seseorang yg sangat kuharapkan kehadirannya tidak akan atang untuk mendukungku.

“kau tidak boleh egois, fathimah pasti mendukungmu, walau ia tak bisa datang, ayo semangat kyu jong...kau pasti bisa.” Aku berusaha untuk menyemangati diriku sendiri, agar berharap aku bisa konsen nantinya di pertandingan, dan tidak melakukan hal-hal yg bisa merugikan tim.

Ku lihat ke arah bangku penonton, silau, ya kami bertanding di outdoor, karena lapangan indoor kami sedang direnovasi, dan untungnya kami mempunyai dua lapangan, karna pertandingan final kali ini, yg menjadi tuan rumahnya adalah kampus kami.

Gadis yg ku cari tidak ada di barisan penonton. Yah aku harus menerima itu.
Sebelum pertandingan dimulai, kami berdoa, lalu saat berlari ketengah lapangan, ku lihat seorang gadis memakai sweeter duduk di barisan tengah, karna pakaiannya yg lumayan tebal,membuatnya, lumayan mencolok di banding yg lain.

Ku alihkan pandanganku darinya, tapi tunggu, sepertinya aku sangat mengenal gadis itu...ya, tidak salah lagi dia fathimah.
Ku perjelas pandanganku kearahnya, dan benar..ia memang fathimahku, aku tak percaya ia akhirnya datang juga, ia melambai ke arahkku, ku balas lambaiannya. Aku bahagia dia ada disini,setelah melihat kedatangannya, aku jadi lebih bersemangat.

Pertandinganpun berakhir,yg dimenangkan oleh kampusku, dengan skor yg lumayan tinggi dibanding lawan kami.
Aku cari dirinya di ribuan penonton, namun aku tak menemukan sosoknya.
“fathimah, kau dimana?”gumamku,di saat pencarianku. Namun aku tetap belum bisa menemukanmu.

“kyu, wae? Kau cari siapa sih dari tadi?” tanya hyun joong menepuk bahu kyu jong.#suami author eksis.

“yeojacinguku, tadi aku melihatnya di bangku penonton, tapi sekarang tidak ada” jelasku,

“mungkinkah yeoja tadi pacarmu oppa” rae sun yg ada di samping hyun joong, bersuara. #Author ikutan eksis bareng suami nya wkwk XD

“maksudmu ?” tanya ku penasaran.

“tadi ada seorang yeoja, pingsan di toilet,kebetulan aku juga lagi ada disana...” jelas rae sun.
“sekarang dimana yeoja itu??” tanyaku lagi, mendadak perasaanku nggak enak mendengar semua ini.

“dibawa ke ruang uks tadi sam......” jawab rae sun.

“gomawo” ucapku sebelum rae sun sempat melanjutkan ucapannya.




Kuberlari di lorong kampus menuju UKS, sempat aku berharap bahwa itu bukan fathimah, aku tak mau terjadi sesuatu hal yg tidak di inginkan.
sampai di depan ruang uks, ku buka pintunya, dan memang ada seseorang yg berbaring di salah atu ranjang yg ada di dalamnya, namun aku tidak bisa melihat wajahnya, karna terhalangi oleh gorden putih, aku langsung mendekatinya, dan benar saja,.ternyata memang fathimah yg sedang berbaring disana.


Iya masih  menutup matanya, wajahnya sangat merah, ya tuhan kenapa dengan nya..?
ku pegang erat tangan kanannya, berharap ia sadar,.ternyata harapanku terkabul, pelan2 ia membuka matanya ia tersenyum menatapku.

“mian oppa, aku tidak menonton pertandinganmmu hingga akhir...” ucapnya.

“bagaimana keadaanmu? Kenapa kau bisa seperti ini” tanyaku tak memperdulikan kata2 nya.
 “Gwenchana oppa, aku hanya alergi aja kok”


“alergi? Maksudmu? Jadi kau punya alergi? Alergi apa ?”tanyaku bertubi-tubi.
“haha, hanya alergi kecil oppa, aku tidak bisa terkena matahari...mian aku tak pernah memberitahukanmu sejak awal,.kau boleh kecewa padaku, dan memutuskan hubungan kita..” kulihat ada kesedihan dimata yeojaku ini.

“aku memang kecewa dengan mu, tapi aku tak akan pernah melepaskan mu chagi...”
“tapi oppa, dunia kita berbeda..”  fathimah hampir menangis.

“jika kau tidak bisa berada disiangku, maka aku yg akan menemani di malammu, siang ataupun malam itu tak penting bagiku, jika kau selalu ada disisiku, aku yg akan mengikuti duniamu chagi..”

“oppa...gomawo,jeongmal gomawo..” ku hapus air mata yg ada di pipi indahnya, perlahan ku kecup keningnya,.lalu ku peluk ia, yg masih terisak.

“selamanya aku akan selalu bersamamu, tak akan pernah meninggalkanmu, dan kau juga harus tetap berada disisiku,ne”
“emm” aku merasa kepalanya mengangguk pelan.

Cinta, begitu mudah mempersatukan kita dengar belahan jiwa kita,Singkat namun pasti, rasa cinta itu merasuk kedalam hati keduanya,menyapa, dan saling membalas,.itulah indahnya cinta..

__the end__

wkwk FF sarap XXDmian unn, jeongmal mianhae,.klo ceritanya ga jauh2 dari sakit wkwk,.XD,.kekekek,.mian juga lama postnya, biasa orang sibuk wkwk XD aduh,.bener2 da ah,.mianhae unn gaje bgt ini cerita wkwkwk501x.hahahahahah...

FF//Special My Dongsaeng 'Melvi'//oneshoot

Posted by Unknown at 12:29:00 AM 0 comments

FF/special my dongsaeng 'melvi'/oneshoot.

by Rani Dimyati on Tuesday, August 16, 2011 at 7:17pm ·


Title : ...? ga tau pokoknya khusus aku buat untuk melvi.author : Rani Dimyati a.k.a Kim Rae Sun
genre : romance.cast : Heo young saeng,& my friends 'melvi tsubaki'saeng ini khusus untukmu, aku kangen sama kamu, kapan balik lagi ke jakarta ?gaje bgt sih ceritanya hehe,.and maaf, akku ga ngetag ke yg lain, coz aku masih meraa bersalah sama readerdeul, krna 3 FF aku, ku terlantarkan begitu saja, hufh,.udah deh, bca aja yah,.c-e--k-i-d-o-t


__flashback on__
Oppa,apa kau sudah makan?, obatmu sudah kau minum?, jangan terlalu lelah oppa,nanti kau bisa sakit, oppa gwenchanayo? Oppa, udara malam ini sangat dingin untukmu, jika kau sakit bagaimana?
Kata2 itu selalu ku dengar dari bibirnya, yg selalu mengkhawatirkanku.aku ingin aku yg menjaganya bukan dia yg selalu menjagaku,aku ingin aku yg melindunginya, bukannya sebaliknya. Aku ingin mengubah semua ini.
__flashback off__

‘buk’ melvi tiba2 jatuh karna terlalu banyak barang2 yg ia bawa. Dengan kesal ia membereskan, barang2 itu kembali menumpuknya jadi satu, lalu tiba2 ada tangan yg membantu nya mengumpulkan barang2 yg berserakan itu.

“oppa ...”melvi kaget dengan sosok yg kini ada didepannya.
“kau selalu seperti ini,mel..kajja, nanti kita bisa terlambat.”sambil mengangkat semua nya sendiri.

“saengi oppa, biar aku saja, nanti kau malah...” melvi berusaha mengambil alih barang2 itu dari tangan young saeng yg  jauh lebih tinggi dibandingkan dirinya.
“kau terlalu berlebihan, kau kira aku akan selemah itu..palli” sambil terus berjalan mendahului melvi yg akhirnya menyerah dan berjalan disebelah youngsaeng.

*****

“bagaimana  enak tidak ?” tanya youngsaeng kepada gadis yg kini duduk didepannya, yang sedang asyik menikmati semua hidangan yg mereka pesan di cafĂ© greenpeas.

“ne, oppa enak bgt.”  Jawab melvi riang.
“ apa ada lagi yg ingin kau pesan chagi ?” youngsaeng sambil tersenyum ke arah yeojacingunya itu.
“ dissert nya oppa... aku mau eskrim strowberry yah”
“ah ne..” young mengacak-acak rambut melvi lalu memanggil pelayan lagi dan memesan apa yg diinginkan yeoja cingu nya.
“oppa, tumben kau mengajak ku nge-date hari sekolah seperti ini, biasanya kan kau mengajakku jalan pas malam minggu, wae ?” tanya melvi ke youngsaeng, yg sesekali memasukan es krim ke dalam mulutnya.
Mendengar itu, raut wajah youngsaeng, yg tadi terus tersenyum berubah menjadi tertekan, melvi menyadari perubahan dari raut wajah namjacingu nya itu.

“oppa mworago ? ceritakan padaku.” Melvi menghentikan makan nya dan kini fokus memandang ke arah wajah youngsaeng.
“chagi...aku..akan ke singapur..minggu besok, untuk menjalani pengobatan.”
“ mwo ? wa...wae? kenapa kau baru menceritakannya padaku sekarang oppa ?” seketika melvi sedih membayangkan dirinya akan berpisah dengan youngsaeng,

“umma dan appa sebenarnya sudah memaksaku untuk mengikuti pengobatan disingapur sejak tahun lalu, saat itu aku menolak, karna aku tak mau jauh dari mu,tapi mereka terus mendesakku, sampai akhirnya aku berfikir, memang sebaiknya aku mengikuti pengobatan itu, agar aku bisa sembuh dan nanti aku bisa sehat dan bisa menjagamu kedepannya. ”

“ mianhaeyo aku tidak membicarakannya dulu padamu sebelum memutuskannya, aku tak bisa mengatakannya padamu.” Youngsaeng memegang erat tangan melvi dan terus menatapnya dengan pandangan yg bercampur aduk, antara sedih, dan bingung.
hening sesaat, mereka terdiam dan hanya saling menatap, dan akhirnya melvi mengucapkan sesuatu.

“ne oppa aku mengerti, mungkin memang itu terbaik bagimu, aku juga ingin melihatmu sehat oppa.” Ujar melvi yakin, namun dengan air mata yg menggenang di kedua mataya.

“chagi, kita harus berpisah, namun aku berjanji ini tidak akan lama aku akan segera kembali, dan nantinya kau tak perlu menjagaku lagi, aku yg akan menjagamu.arraseo...”setelah youngsaeng mengucapkan itu,  air mata melvi yg sedari tadi ditahannya, akhirnya keluar menghiasi pipinya.

“ne oppa arraseo,.aku akan menunggu sampai kau sembuh dan kembali kesini.hikshiks” tak kuasa, melvi pun menangis , dan youngsaeng berusaha menghapus air mata yeoja cingu nya dengan tangannya.

“aku berjanji kelak, aku tak akan pernah membuat mu menangis lagi seperrti ini, aku akan selalu membuat senyummu terukir indah di wajahmu setiap hari.saranghae melvi .”
__author pov end__
*****
__melvi pov__
2 tahun kemudian ...

hari-hariku semakin sepi sejak 2 tahun yg lalu, tanpa adanya sosok dia yg selalu menemaniku, kini, aku sendirian di tempat kenangan kita, di sungai han.

oppa... sekarang bagaimana keadaanmu ? kenapa kau tak pernah memberi kabar padaku ? aku khawatir, dan aku bingung harus bertanya kemana tentang keadaanmu oppa ? aku harus bagaimana ?aku merindukanmu oppa, aku rindu tawamu,senyummu, candamu,perhatianmu, aku rindu dirimu oppa.
Find_
naege seodo naege seodo ganjeolhaejin maminde
eotteokharago eotteokharago haeyo

neomu adeukhan neomu adeukhan sarang inde
jeoldae pogi mothaneun shimjangi geudae ingeo jyo

yeongiseo isseo neoui useum chaja ulkkeoya
nimam apeugugehan nunmureun yeongi naega da jaba dultenikka
tumyeonghan ni sarangeul jeoldae ijji mothal gireum mandeuro
bandeushi uri sarangeul dashi chajeultenikka

niga eopshido niga epseodo jal haenael su isseulkka
kkumeul kku-eodo hangsang duri yeottneunde

neoreul dalma-on neoreul dalma-on shigandeureul
jeoldae pogi mothaneun miryeonhan shimjangingeojyo

yeongiseo isseo neoui useum chaja ulkkeoya
nimam apeugugehan nunmureun yeogi naega da jaba dultenikka
tumyeonghan ni sarangeul jeoldae ijji mothal gireum mandeuro
bandeushi uri sarangeul dashi chajeultenikka

teongbin sarange gaseum ta-oreuneun seulpeumdo
neoreul maeumeseo mireonaegi-en bujokhan nareul jaranikka
heureuneun geu nunmure nameun gi-eok majeo jamkil ttakkaji
bandeushi naui sarangeun neoreul chajeultenikka

haru haru ga...
neo eoptneun i haruga... ejech'eoreom ch'ueogi doe-eo
“yeoboseo ?”
“…”
“ahjumma ne, nae melvi,wae ?”
“ …“
“mwo?”  hanya itu yg terucap dari bibirku, hp ku terhempas begitu saja dari tanganku jatuh ke pangkuanku, aku tak kuat menahan tangisku, aku menangis sejadi-jadinya ditempat ini,tempat dimana begitu banyak kenangan antara aku dengannya. Aku tak peduli lagi orang2 yg kini memperhatikanku, hatiku benar2 hancur, orang yg ku sayangi kini telah tiada,itu yg baru saja kudengar langsung dari ibunya youngsaeng oppa.

kini aku menyesali semua yg telah terjadi,menyesali kenapa aku membiarkannya pergi 2 tahun lalu, seandainya aku melarangnya untuk pergi, mungkin kami bisa bahagia selama 2 tahun yg terlewat ini, aku akan bisa menemaninya sampai saat ini.
harapanku untuk bertemu dengannya tak akan pernah bisa terwujud, semua impianku untuk bersamanya dimasa depan telah pupus begitu saja, aku tak tau apa aku bisa menjalani hidupku ,tanpanya adanya dirinya.

3 jam lebih aku terus menangis, kini mataku benar2 bengkak, , kaki terasa sangat kaku saat aku bangun dari bangku yg aku duduki. aku berjalan gontai untuk meninggalkan tempat ini, yg sudah mulai gelap,perasaanku kini benar2 hampa, kosong, aku sangat2 merasa kehilangan belahan jiwaku.

baru beberapa langkah dari tempatku tadi, tiba2 ada seseorang yg memelukku dari belakang.
“ ya ! nu..nugu” tanyaku berusaha melepaskan pelukannya, aku sangat takut
dengan orang yg ada d belakangku.
“melvi-yah,bogoshipo, jeongmal bogoshipo ,mianhae,saranghae” ‘deg’ aku seperti mengenal suara itu, suara yg selama ini aku rindukan, suara yg selalu aku harapkan bisa aku dengar lagi selama ini, suara orang yg telah membuatku terpuruk seperti ini
,tapi itu tidak mungkin, baru tadi ahjumma memberitahu pria itu sudah tidak ada didunia ini. Aku terus berusaha melepaskan pelukannya. Setelah aku berhasil lepas ku balikkan diriku ke arahnya.
’Deg’ dia...
“annyeong chagi...aku kangen bgt sama kamu...” kini pria itu memelukku lagi namun sekarang dari arah depan,pelukannya sangat erat, aku masih diam terpaku, aku bingung dengan semua yg terjadi.
__melvi pov end__

*****
__youngsaeng pov___

Aku terus memeluknya dengan erat, karna aku tak akan pernah melepaskannya lagi, kini aku sudah kembali, dan selamanya aku yg akan menjaganya, aku sangat mencintai gadis dalam pelukanku ini.ku lepaskan pelukanku, ku tata wajahnya,masih sama  seperti dulu,yeoppo.

melvi masih terpaku, kurasa ia benar2 kaget dengan kemunculanku,  sebenarnya sebelum dia datang ke sungai han ini, aku sudah lebih dulu berada di sini, ini hari pertamaku, kembali ke korea, kini aku sudah sembuh total dari penyakitku, dan aku ingin langsung bertemu dengan yeoja cinguku, namun saat di jalan tadi aku berfikir untuk memberikannya kejutan kecil,karena selama ini aku tak pernah mengabari kepadanya tentang keadaanku, aku ingin mengerjainya sedikit.

__flashback__
saat aku singgah di sungai han untuk memikirkan bagaimana mengerjainya, tidak sengaja aku melihat ia juga berada di sungai han ini, dan aku mendapatkan ide, ku telpon langsung omma, dan menyuruhnya menelepon melvi dan mengabarinya suatu hal,lalu ku telpon teman2 ku menyuruh mereka menyiapkan pesta kecil dirumah melvi.

ku liat melvi menjatuhkan hp nya setelah mengangkat tlp yg ku yakin itu tlp dari omma, ia menangis histeris, ingin rasanya aku berlari kearahnya, lalu memeluknya,saat itu juga, namun aku tahan agar semua rencanaku berjalan dengan sukses.

3 jam lama  nya ia masih terus seperti itu, aku tak kuat melihatnya, ia berusaha bangun dan berjalan untuk meninggalkan tempat ini, ia berjalan seperti mayat hidup, aku sudah benar2 tak kuat melihatnya seperti itu, akhirnya ku putuskan menghampirinya dan segera memeluknya dari belakang.
__flashback end__

“kenapa kau diam seperti itu mel ? kau tak senang atas kepulangan ku ini eoh?”  tanyaku padanya setelah melepaskan pelukanku yg cukup lama itu, ku memasang mimik wajah kecewa yg dibuat-buat didepannya.

“oppa..kau...” ia tak melanjutkan kata2 nya, ia benar2 terlihat syok melihatku.

“aku pulang, aku sudah sembuh melvi-yah” ucap ku meyakinkannya, dari kebingungannya.

“matamu bengkak, pasti karna terlalu lama menangis tadi, mianhaeyo chagi .. aku membuatmu menangis seperti ini,aku janji ini yg terakhir kali aku mengerjaimu seperti ini chagi,.hm..” aku mengelap sisa-sia air mata yg tersisa dipipinya, sambil terus tersenyum dengan sangat manis kepadanya.

“oppa..kau tega sekali mengerjaiku seperti ini, kau jahat oppa, jahat, jahat hikshiks..kau jahat oppa. ” kini melvi memukuli ku tepat didadaku, ia menangis lagi sambil menunduk dan terus memukuli ku, ku biarkan ia seperti ini, karna aku juga merasa bersalah telah membuatnya menangisi sesuatu yg tak pernah terjadi.

“aku kira kau beneran sudah ..arkh ...kau benar2 jahat oppa..hikshikshiks...aku tadi sudah tak ingin hidup lagi oppa, mendengar berita itu, jahat...” pukulannya didadaku semakin melemah, ia semakin terisak dan terus menunduk menutupi air matanya, ku tempelkan kepala nya ke dadaku.  Ku peluk erat dirinya, agar lebih tenang.

setelah ku rasa melvi cukup tenang, ku angkat tubuhnya dan berjalan kearah mobilku.
“Ya ! oppa..turukan aku..” teriak melvi dengan suaranya yg kini terdengar serak.
“kita akan merayakan ini, sekaligus kita langsung menikah malam ini chagi.” Ujarku sambil tersenyum kearahnya, membuat nukanya seketika itu memerah.
“mwo..?” melvi bingung. Kukecu keningnnya.
inilah awal yg baru untuk ku dan dirinya.

__END__

 

My Imagination Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea